Cara Menjadi Yang Terbesar

Para murid berbincang dalam perjalanan mereka tentang siapa yang lebih besar di antara mereka.  Mungkin kategori terbesar itu mencakup beberapa syarat seperti : dekat dengan Tuhan Yesus, paling sibuk, paling dikasihi Tuhan Yesus, yang paling sering diajak ngobrol, yang paling ganteng, paling pintar dan sebagainya.   Perbincangan ini rupanya menjurus kepada perselisihan dan pertengkaran.  Lucu rasanya membayangkan para murid mempersoalkan siapa yang terbesar diantara mereka.  Tapi bukankah seringkali kita juga memiliki kecenderungan yang sama ?  Kita seringkali membandingkan siapa yang paling dekat dengan bos di perusahaan tempat kita bekerja, atau siapa yang paling dekat dengan gembala di gereja.  Rasanya kalau paling dekat dengan pimpinan, maka kita adalah yang terbesar dan terhebat.
Pertengkaran para murid didengar dan diketahui oleh Tuhan Yesus.  Dan sangat kontradiksi dengan pemahaman para murid, Tuhan Yesus memberikan jawaban mengenai siapa yang terbesar, dengan perkataan berikut ini:
“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu (terbesar), hendaklah ia menjadi yang terakhir (terkecil) dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”
Jawaban ini mencengangkan para murid karena berbeda dengan konsep mereka mengenai cara menjadi yang terbesar.  Saya tidak mau mengajarkan cara menjadi yang terbesar, hanya judul renungannya saja yang seperti demikian.  Karena motivasi kita dalam mengikuti Tuhan bukanlah untuk menjadi yang terbesar.  Karena Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita, bagaimana menjadi seorang hamba yang taat.
Marilah kita berfokus kepada hidup yang melayani sesama, melayani semua dan melayani mereka yang dipandang kecil dan rendah oleh dunia.
Tuhan Yesus menyebutkan tentang melayani dan menyambut anak-anak.  Mengapa anak-anak dipakai sebagai contoh pelayanan? Karena seringkali kita mengabaikan pelayanan dan penyambutan kepada anak-anak karena menganggap mereka bukan apa-apa.
Jadilah yang terkecil dan pelayan dari semuanya.
Bacaan Alkitab:
Markus 9:33-37
Ayat Mas:
“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (Markus 9:35b)
 

Leave a Reply