Hakekat Bersukacita

Filipi 4:4 berkata demikian:
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
Bersukacita senantiasa adalah berbahagia di dalam Allah tanpa gangguan.  Tetap berdoa merupakan buah dari senantiasa bersukacita dalam Tuhan. Dari sini akan lahir rasa syukur kepada Tuhan atas segala sesuatu.
Tuhan telah menjadikan baik sukacita dan kebenaran untuk kita.  Itulah berita dari Injil bahwa sesudah diselamatkan dari hukuman, kita seharusnya menjadi bahagia di dalam Kristus.
Ucapan syukur kepada Tuhan tak dapat dipisahkan dari doa yang benar. Keduanya berhubungan satu sama lain.  Orang yang selalu berdoa, ia juga selalu memuji Tuhan dalam senang ataupun susah, dalam kelimpahan maupun kekurangan.
Ia bersyukur kepada Allah untuk segala sesuatu yang dialaminya, sebab ia memandang bahwa semuanya itu datang dari Tuhan dan ia mau menerima semuanya itu oleh karena Tuhan, bukan memilih atau menolak, suka atau tidak, melainkan hanya karena semuanya itu sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.
(Esther Susanti Tambahani, 3 Mei 1947-26 September 2008)

2 Replies to “Hakekat Bersukacita”

Leave a Reply