Kasih Yang Tidak Membiarkan Aku Pergi

George Matheson sudah bertunangan dan berencana untuk segera menikah. Namun, dokter mengatakan bahwa kesehatan matanya menurun dan tidak lama lagi ia akan mengalami kebutaan.
George merasa sedih karena membayangkan dirinya akan menjadi buta.
Tunangannya kemudian berkata kepadanya bahwa ia tidak dapat menikah dengan orang yang buta.
Makin lengkaplah kesedihan George.  Ia akan mengalami kebutaan dan ditambah lagi dengan hal yang menyedihkan hatinya yaitu ditinggalkan sang kekasih yang dicintainya.
Dalam keadaan frustasi, George hendak mengakhiri hidupnya.  Ia merasa tidak ada gunanya lagi ia hidup.  Harapannya seakan sirna dan masa depannya gelap.
Di saat dia akan mengakhiri hidupnya, ia mengambil sebuah pena untuk menulis surat perpisahan.  Namun, apa yang terjadi selanjutnya mengubahkan keputusannya. 
Ketika ia memegang pena dan menulis, Tuhan membimbingnya menulis sebuah lagu, sebuah hymn rohani yang terkenal berjudul “O Love That Wilt Not Let Me Go.”
Jadi, bukannya menuliskan kata-kata perpisahan, ia justru menyadari betapa besar Kasih Tuhan pada dirinya, dan Kasih Tuhan itulah yang tidak akan membiarkan ia pergi.  George disadarkan Tuhan bahwa ia punya Kekasih yang selalu mengasihi apa adanya yaitu Tuhan Yesus.
Kasih manusia terbatas dan manusia akan membiarkan kita pergi begitu saja.  Tidak ada yang menahan kepergian kita karena kasih manusia sudah habis. Tapi berbeda dengan kasih Tuhan, bagaimanapun keadaan kita, kasih-Nya tidak pernah habis untuk kita.
Jangan kecewa bila kita ditolak dan tidak lagi diterima orang, karena masih ada Tuhan Yesus yang selalu menerima dan mengasihi kita apa adanya.  Dialah yang menjadi penolong dan sandaran hidup kita.  Saat senang maupun susah, ada satu nama yang pasti akan selalu ada untuk kita, Nama Yesus, Nama yang termanis. Haleluya.
Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia. (Mazmur 86:15)

2 Replies to “Kasih Yang Tidak Membiarkan Aku Pergi”

Leave a Reply