Nats Alkitab:
“Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.” (Lukas 15:22)
Kisah perumpamaan tentang anak yang hilang memberikan gambaran yang jelas mengenai kasih Allah Bapa yang begitu besar kepada manusia. Allah menghendaki setiap orang hidup dalam kebahagiaan dan keselamatan di dalam Dia. Di luar Tuhan, manusia akan tersesat, terhilang dan binasa.
Anak yang terhilang ini menyadari bahwa hidup di luar Bapanya, mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan bahkan terancam kematian. Ia pun bertindak untuk kembali ke rumah Bapanya. Saat ia masih jauh, Bapanya telah melihat dia dan kemudian berlari menyongsong dia. Sang Bapa kemudian memberikan perintah untuk memberikan jubah yang terbaik, cincin dan sepatu untuk anaknya yang telah kembali.
Ada makna dari pemberian Bapa kepada anak ini. Ketiga benda yang diberikan menggambarkan tiga hal yang diberikan oleh Allah Bapa kepada orang berdosa yang bertobat. Apakah maknanya? Berikut ini adalah makna dari Jubah, Cincin dan Sepatu:
1. Jubah melambangkan penerimaan dan pengampunan dari Allah Bapa.
Dalam Zakharia 3:4 tertulis tentang perintah Malaikat Tuhan kepada imam besar Yosua untuk menanggalkan pakaian kotor pada tubuhnya yang berarti dosa, dan kepadanya dikenakan pakaian yang baru yaitu pakaian pesta. Demikian bunyi firman Tuhan :
“yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: “Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.” Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.” Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Tuhan telah menjauhkan kesalahan Yosua, hal ini berarti suatu penerimaan penuh dan pengampunan dari Tuhan. Anak yang terhilang dan yang kembali itu diterima tanpa syarat dan diberi pengampunan oleh Bapa. Demikian halnya terjadi kepada setiap orang berdosa yang mau datang kepada Tuhan dengan bertobat. Tuhan memberikan kepada saudara kehidupan yang baru di dalam Dia. Tuhan menerima dan tidak menolak engkau, Dia menjauhkan semua dosa dan pelanggaran dari diri saudara, serta memberikan pengampunan penuh. Pengampunan ini juga berarti bahwa saudara disucikan dan dikuduskan. Tuhan Yesus Kristus telah menjadi korban penebusan atas segala dosa kita dan Ia telah menjadi jaminan keselamatan kita.
2. Cincin melambangkan bahwa Allah memberikan kuasa kepada mereka yang percaya kepada-Nya.
Cincin menggambarkan tentang kuasa. Jaman kerajaan dulu, apabila ada orang yang mengenakan cincin apalagi cincin kerajaan maka hal itu menunjukkan bahwa pemakai cincin itu mempunyai kuasa tertentu.
Kejadian 41:42 menceritakan tentang raja Mesir yaitu Firaun yang menanggalkan cincin dari jarinya dan memakaikannya kepada Yusuf. Sebuah cincin yang berarti kuasa kerajaan diberikan kepada Yusuf. Anak yang terhilang ini diberikan cincin yang berarti bahwa posisinya dipulihkan, kuasa diberikan kepadanya sebagai anak Bapa. Tadinya, ia berencana pulang ke rumah ayahnya hanya untuk menjadi pegawai ayahnya, tapi kepadanya justru diberikan cincin sebagai identitas seorang anak yang memiliki kuasa.
Yohanes 1:12 berkata: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Kita diberi kuasa sebagai anak-anak Kerajaan Sorga. Posisi kita dipulihkan dari orang berdosa menjadi anak Allah yang berkuasa. Haleluya.
Kisah Para Rasul 1:8 menyebutkan tentang kuasa yang diberikan Allah kepada kita saat Ia mencurahkan Roh Kudus ke atas kita. Roh Kudus menjadi meterai kuasa Allah di dalam kita yang memberikan kita kuasa untuk mengalahkan dosa dan iblis. Kuasa itu kita pakai untuk menang atas segala keinginan duniawi dan atas segala pencobaan serta masalah hidup. Sungguh luar biasa kasih Bapa sorgawi kepada kita sehingga kuasa-Nya diberikan kepada kita untuk menang atas dunia.
3. Sepatu berarti suatu tanggung jawab untuk menjadi Saksi Kristus.
Sepatu melambangkan langkah-langkah kaki yaitu langkah kehidupan kita setiap hari yang mencakup sikap dan tingkah laku sebagai anak Allah. Karena kita anak Allah maka kita harus menjadi terang bagi dunia ini sehingga orang dapat melihat perbedaan dalam hidup kita.
Efesus 6:15 berkata:
“kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;”
Inilah yang menjadi makna dari sepatu atau kasut yakni suatu kerelaan untuk menjadi saksi Kristus dengan cara memberitakan Injil damai sejahtera. Setiap orang yang telah menjadi milik Kristus membawa nama Kristus dalam sepanjang hidupnya. Kemanapun engkau pergi dan dimanapun engkau berada, engkau membawa nama Kristus sehingga orang-orang akan melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa di surga. Eksistensi kita merupakan bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari kebinasaan. Keselamatan yang sudah kita terima harus kita sampaikan dan beritakan kepada orang lain supaya mereka pun mempunyai hidup yang kekal melalui iman kepada Yesus Kristus
Sunggguh betapa luarbiasa apa yang dikerjakan Allah Bapa kepada kita yang percaya. Ia mengampuni kita, Ia memberi kuasa kepada kita dan Ia memakai kita untuk menjadi saksi-Nya. Haleluya!