Sebelum menikah, seorang laki-laki dan perempuan merasa dirinya sebagai “Bos”. Namun ketika seorang bayi lahir dalam rumah tangga mereka, sang bayi lah yang menjadi bos, sebab kapan saja bayi mereka menangis, mereka akan segera berusaha memenuhi apa yang jadi kebutuhannya.
Salah satu gambaran contoh tentang kepemimpinan minoritas adalah seorang bayi dalam rumah tangga.
Dua paragraf di atas adalah kutipan dari tulisan terkenal tentang bayi dan “kepemimpinannya”.
Keduanya menunjukkan bagaimana bayi begitu diperhatikan oleh orangtua sedemikian rupa seolah ia adalah bos dalam rumah. Mengapa? Karena orangtua mengasihi bayi mereka.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang bagaimana meminta kepada Allah Bapa dengan penuh percaya seperti seorang anak kecil yang tidak kuatir. Karena sang anak percaya bahwa Bapanya akan menyediakan apa yang ia perlukan.
Matius 7:9-11 tertulis demikian:
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Jangan kuatir akan hidupmu, percayalah kepada Bapa Sorgawi yang selalu memelihara hidup saudara. Tuhan Yesus memberkati!