Memandang Kepada Yesus, Bukan Pada Penderitaan

Hellen Keller pernah berkata: “Arahkanlah pandangmu kepada sinar mentari dan engkau tidak akan pernah melihat bayangan.”   Perkataan ini mengandung arti kiasan yang bermakna sangat dalam,  apalagi dalam aplikasi dengan kehidupan kita sehari-hari.  Seringkali kita memandang kepada “bayangan” persoalan, bukan kepada “sinar” kemuliaan Tuhan.
Berapa banyak waktu kita habiskan untuk terjebak dalam memikirkan kesulitan, yang kemudian membuat kita jatuh dalam keputusasaan, kekecewaan dan ketiadaan pengharapan?  Bandingkanlah dengan tindakan iman untuk memandang kepada janji Allah, memandang kepada “wajah Tuhan”, mencari hadirat-Nya dan memegang janji Firman-Nya.  Manakah yang lebih sering kita lakukan? Memandang “bayangan” kesulitan atau memandang kemuliaan Tuhan?
Ibrani 3:1 berkata: “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,”
Mari kita perhatikan ayat tersebut dengan baik-baik.  Ayat ini berkata bahwa kita harus memandang kepada Yesus!  Sekali lagi, penekanannya adalah memandang kepada Yesus!
Mengapa? Sebab Yesus Kristus telah menderita karena pencobaan, oleh karena itu Ia dapat menolong mereka yang dicobai.  Ini tertulis dalam ayat sebelumnya.  Jadi, jangan terfokus kepada penderitaan kita, tetapi fokuslah kepada Yesus Kristus yang telah menang.   Ia mengerti pergumulan dan kesusahan kita, dan karena itu, Ia akan dan pasti menolong kita.
Pandang Tuhan Yesus, jangan pandang persoalanmu. Tetaplah beriman kepada Tuhan Yesus, dan jangan goyah.  Dia yang berjanji adalah setia. Amin.

2 Replies to “Memandang Kepada Yesus, Bukan Pada Penderitaan”

Leave a Reply