Bersyukur Masuk Penjara

Ada yang berbeda hari ini, ketika saya berbincang dengan seorang napi di sebuah lapas di Bandung.  Ia menjalani hukuman penjara karena kasus narkoba.  Tapi uniknya dia bukanlah pemakai atau pun pengedar narkoba.  Dia hanyalah korban akibat tipu daya temannya sendiri.  Suatu hari ia dititipkan sebuah bungkusan.  Ia tidak tahu apa isi bungkusan itu, hanya diberi tahu bahwa itu adalah tembakau yang bikin mabuk.  Karena kepolosannya ia menerima saja titipan temannya itu di kamar kosnya.
Tidak lama kemudian, muncullah petugas kepolisian dan menggeledah seluruh kamar kos.  Di saat itulah, petugas menemukan bukti bungkusan berisi ganja di kamarnya. Dan dengan bukti itu, ia tidak bisa berbuat apa-apa meskipun sudah berargumen dengan polisi.  Bukti ganja itu menjadi alasan kuat bagi petugas untuk menangkapnya.
Sekarang ia sedang menjalani masa hukuman di dalam penjara, tapi yang luar biasa adalah ia bisa mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena hal ini.  Ia mengatakan bahwa dulu hidupnya kacau dan tidak punya tujuan, tetapi sekarang ia mengerti dan lebih mengenal Tuhan Yesus yang memberikannya arti kehidupan.
Kepada temannya yang telah memperdayainya, ia tidak merasa dendam dan malah sudah mengampuninya. Ini adalah suatu tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh seorang yang telah dijamah hatinya oleh kasih Tuhan.
Karya Roh Kudus bekerja kepada para napi, dan di dalam penjara mereka justru menemukan Tuhan dan menjadi pribadi yang diubahkan bagi kemuliaan Tuhan.
Dalam setiap keadaan, marilah kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan, meskipun mungkin hal itu sulit untuk dilakukan karena situasi hidup yang susah, menderita atau teraniaya.  Tuhan menghendaki agar kita selalu mengucap syukur kepada-Nya dalam segala perkara. Marilah naikkan syukur, berikanlah pengampunan kepada orang-orang yang bersalah, dan teruslah belajar mengenal Tuhan lebih dalam.
Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 136:3)

Leave a Reply