Mantan Anggota Kongres Amerika Serikat, Brooks Hay, bercerita tentang nasehat seorang hamba Tuhan kepada seorang politisi agar ia pergi keluar rumah saat hujan dan menengadahkan kepalanya menghadap ke langit. “Itu akan memberikan suatu pewahyuan buatmu.”
Besoknya politisi itu menemui hamba Tuhan tersebut dan berkata, “Saya sudah mengikuti nasehatmu dan tidak ada wahyu yang saya dapatkan. Sewaktu saya menengadahkan kepala menghadap langit, air hujan turun menetes dan membasahi wajah serta mengalir ke leher saya, dan saya merasa seperti orang bodoh.”
Hamba Tuhan itu kemudian menjawab, “Bukankah itu merupakan sebuah wahyu yang bagus untukmu?”
Kisah ini ditulis oleh Wooden Barrel dan hendak menyampaikan secara tersirat bahwa seringkali politisi merasa dirinya paling benar, padahal sebaliknya ia begitu bodoh.
Di negara kita pun sama halnya, banyak politisi yang merasa dirinya paling hebat dan benar dalam pemikiran padahal sesungguhnya bodoh. Sebagai seorang manusia, hendaklah kita harus selalu mengintrospeksi diri dan mencari hikmat yang dari Tuhan. Ketika seseorang merasa dirinya paling pintar, ia harus berhati-hati, jangan-jangan ia adalah yang paling bodoh.
Ayat Alkitab hari ini buat kita adalah agar kita selalu sehati sepikir dan jangan memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi mengarahkan diri pada hal-hal yang sederhana, dan jangan menganggap diri kita sendiri pandai!
Menengadahlah ke langit lebih sering, dalam arti memandang kepada Tuhan dan mencari hikmat-Nya lewat doa-doa dan perenungan firman Tuhan setiap hari, agar kita terus diisi dengan pengetahuan dan hikmat sorgawi.
“Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” (Roma 12:16)