Allah Akan Menyelesaikan

Nats Alkitab:
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Filipi 1:6)
Setiap pekerjaan yang baik yang dikerjakan oleh Tuhan di dalam kehidupan kita akan diteruskan oleh-Nya sampai kepada akhirnya.
Makna ayat ini adalah bahwa karya keselamatan yang diberikan Kristus dalam hidup kita akan terus dijaga oleh Tuhan sendiri sampai kepada akhir jaman, sehingga anugerah keselamatan itu tetap menjadi bagian milik kita selamanya.
Makna berikutnya adalah bahwa Tuhan akan mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk berdiri teguh di atas kebenaran firman-Nya, sehingga kita dapat selalu menang atas setiap pencobaan iblis dan atas setiap pergumulan serta ujian-ujian hidup.
Makna yang terakhir dari ayat tersebut adalah bahwa kita dapat percaya bahwa Tuhan akan mengerjakan yang terbaik dalam.hidup kita.  Ia yang akan memulainya dan Tuhan pula yang akan mengakhirinya dengan keindahan dari Tuhan. Amin.

Berlutut Di Kaki Yesus

Saat-saat terindah dalam hidup adalah saat berada di dalam hadirat-Nya, menyembah-Nya dan berada dalam dekapan Tuhan.  Kadangkala aktifitas dan kesibukan membuat kita begitu lelah, pergumulan yang berat membuat kita begitu berbeban, tapi ketika kita berada di dalam hadirat-Nya, memuji dan menyembah Dia, ada kekuatan yang baru Ia berikan. Mari kita memuji dan menyembah Dia senantiasa! Sebab Tuhan Yesus baik dan Ia setia kepada janji-Nya.

I will come and bow down
At Your feet Lord Jesus
In Your presence Is fulness of joy
There is nothing
There is no one
Who compares with You
I take pleasure in Worshiping You Lord
Heaven is Your Throne And the earth is Your footstool
Jesus I come to bow down At Your feet
O how I love just To worship before You
In Your presence My joy is complete There is nothing There is no one Who compares with You I take pleasure in Worshiping You I take pleasure in Worshiping You Lord
There is nothing
There is no one
Who compares with You
It’s my pleasure to Love You Lord
It’s my pleasure to Glorify You Lord
It’s my pleasure to Worship You Lord

Mata Iman Memandang Yang Tak Kelihatan

Di sebuah gedung Gereja Baptis yang pertama di Augusta, Georgia, pada tahun 1845, terdapat sebuah tulisan di dinding:
“Men who see the invisible, hear the inaudible, 
 believe the incredible,  and think unthinkable.”
artinya :  “Orang-orang yang memandang yang tak kelihatan, mendengar yang tak terdengar, percaya kepada perkara yang mustahil, dan berpikir hal-hal yang tak terpikirkan.”

Tulisan itu merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan dan menjelaskan keadaan seorang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.  Orang-orang dunia memandang hal-hal yang kelihatan, namun orang-orang yang beriman memandang yang tak kelihatan.  

Setiap orang percaya akan hidup dalam pimpinan suara Tuhan yang berbicara dalam hatinya.  Orang yang beriman akan sungguh-sungguh mempercayai bahwa tidak ada perkara yang mustahil dalam Tuhan.  Segala sesuatu adalah mungkin bagi Tuhan.  Orang-orang beriman juga akan berpikir secara berbeda dari dunia, karena pikirannya dipenuhi dengan kuasa penyataan Roh Kudus yang berkuasa.

Apakah yang saat ini kita pandang? Apakah dunia ini ataukah Tuhan?
Apakah yang kita dengar? Suara dunia ini kah atau suara Tuhan?
Apakah yang kita percayai? Logika dunia atau kuasa Allah?
Apakah yang kita pikirkan? Pikiran dunia atau pikiran sorga?

Mari kembali kepada pokok iman kita, fokus pandangan kita hanya Tuhan Yesus.  Ibrani 11:1  berkata: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Tuhan Yesus memberkati kita semua. Haleluya, Amin.

Keajaiban Garam dan Air

Salt-waterNats Alkitab:
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! (Wahyu 15:3)
Garam merupakan suatu keajaiban. Garam terdiri dari dua unsur kimia yang beracun. Betapa luar biasanya karya Tuhan dalam garam sebab tidak terpikirkan oleh kita bagaimana dua unsur garam itu yakni sodium dan chlorine yang masing-masing beracun jika berdiri sendiri, dapat menjadi unsur yang sangat berguna bagi manusia bila digabungkan.
Air juga merupakan keajaiban.  Unsur kimia air adalah H2O, yang terdiri dari Hidrogen dan Oksigen.  Ada dua bagian hidrogen untuk setiap satu bagian oksigen.  Oksigen bersifat mudah terbakar, hidrogen pun demikian halnya.  Namun ajaibnya, ketika dua unsur ini dipersatukan, maka sifat mudah terbakar itu menjadi hilang.
Dua ciptaan Tuhan itu, garam dan air, merupakan suatu bukti keajaiban pekerjaan Tuhan dalam penciptaan.  Ia menciptakan dengan keajaiban-keajaiban yang mengagumkan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, bila garam dan air saja penuh keajaiban, betapa lebihnya lagi kehidupan kita manusia. Saya dan saudara merupakan keajaiban yang spektakuler dari Allah.  Menilik tubuh jasmani kita saja maka kita dapat menyadari bahwa betapa sangat sangat pintarnya Allah sang pencipta itu.  Ia menciptakan segala sesuatu dengan ajaib, termasuk saudara dan saya.
Marilah kita memuji Tuhan sebab Ia berkuasa dan ajaib segala perbuatan-Nya. Haleluya, amin.

Batu Akik dan Nasi Aking

Nats Alkitab:
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (Amsal 14:31)

Sekarang ini ada dua macam fenomena yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat bangsa kita Indonesia.  Fenomena yang pertama adalah trend batu akik yang sedang naik daun hingga harganya melambung. Di berbagai propinsi terjadi “demam” batu akik.  Sebagian warga masyarakat punya suatu kegiatan baru yaitu pencarian batu-batu akik hingga ke daerah-daerah pelosok pedalaman, hutan lindung, bukit-bukit batu dan gunung-gunung serta situs-situs purbakala. 

Peminat batu akik sedang naik jumlahnya dan tidak tanggung-tanggung dalam membeli cincin batu akik.  Berbagai pameran diadakan di kota-kota besar dan kemunculan pedagang-pedagang batu akik di berbagai tempat menjadi pemandangan yang umum saat-saat ini.  

Harga batu akik dapat dibilang sangat fantastis, memang ada yang hanya kisaran ratusan ribu, tapi yang sangat mahal harganya juga ada hingga miliaran rupiah. Ternyata di negeri ini ada banyak orang yang kaya, buktinya mampu membeli cincin batu akik hingga harga yang sangat tinggi.  Namun, kontras dengan fenomena batu akik ini, ada fenomena satu lagi yaitu trend makan nasi aking di kalangan warga masyarakat miskin di Indonesia. 

Nasi aking adalah nasi sisa yang dijemur hingga kering kemudian dimasak lagi hingga matang dan menjadi santapan sehari-hari.  Di berbagai daerah, warga terpaksa memakan nasi aking karena tidak mampu membeli beras yang harganya sekarang sudah naik cukup tinggi. Kenaikan harga beras saja sudah memberatkan apalagi sekarang kenaikan harga juga terjadi pada berbagai komoditi lainnya.   Oleh karena itulah, banyak warga tidak mampu beralih menjadikan nasi aking sebagai makanannya. Sungguh memprihatinkan.

Di saat sebagian warga Indonesia demam batu akik, sebagian lainnya sedang demam nasi aking.  Yang satu karena hobi dan kegemaran, yang satu lagi karena keterpaksaan.  

Dalam situasi yang seperti sekarang ini, kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, sedang diketuk pintu hatinya untuk berbelas kasihan dan mewujudkan suatu tindakan pertolongan nyata di sekeliling kita.  Marilah lihat tetangga dan sesama yang miskin dan berkekurangan.  Berilah mereka bantuan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sikap saling membantu merupakan sikap yang diinginkan Tuhan.  Marilah kita membantu orang-orang yang miskin dengan apa yang ada pada kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Hupomone

Dalam Ibrani 12:1b tertulis: “…dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”  Perlombaan yang diwajibkan ini merupakan ujian-ujian iman yang harus dihadapi oleh setiap orang percaya sepanjang hidupnya di bumi.  Dalam menghadapi ujian-ujian iman itu disebutkan bahwa haruslah berlomba dengan tekun.  Berlomba dengan tekun berarti bahwa kita harus menjalani ujian iman itu dengan suatu sikap yang penuh ketekunan iman.   

“Dengan tekun” dalam bahasa aslinya Yunani adalah “Hupomone” yang berarti dengan penuh kesabaran dan ketabahan.  Ada istilah bahwa sabar itu ada batasnya, tapi bagi setiap orang percaya kesabaran kita haruslah tidak ada batasnya sebab kesabaran dalam menanggung ujian-ujian iman itu haruslah sedemikian rupa tak terbatas sehingga iman kita tidak akan luntur karena penganiayaan atau penderitaan.

Ketabahan dalam menjalani ujian dibuktikan dengan sikap penerimaan dan berserah serta pengandalan akan Tuhan.  Ketabahan juga termanifestasikan dalam sikap mengampuni.  Meskipun dianiaya atau menderita karena perbuatan jahat orang lain, kita harus selalu mengampuni dan mengampuni terus menerus. 

Ujian-ujian iman itu kadang-kadang datang dari lingkungan terdekat kita, dalam keseharian kita. Ujian iman itu kadangkala datang dari luar dan seolah hendak menghancurkan kehidupan dan iman kita. Akan tetapi, satu hal yang pasti, setiap ujian iman itu pastilah dalam pengawasan Tuhan yang berdaulat dan berkuasa.  Dia tahu dan mengerti setiap kelemahan kita, dan Tuhan tahu batas kekuatan kita.  Itulah sebabnya Ia akan memberikan kemampuan dan jalan keluar untuk kita dapat menanggung setiap ujian iman itu.

Hupomone, itulah sikap kita dalam menghadapi setiap ujian iman.  Sabar dan tabah sampai nyata di hadapan-Nya bahwa iman kita tidak tergoyahkan dan murni kepada Yesus Kristus. 

Arti Mencobai Tuhan

Nats Alkitab:
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (1 Korintus 10:9)
Bangsa Israel menjadi contoh peringatan bagi kita yang hidup sekarang ini, agar kita tidak berbuat kesalahan yang sama dengan apa yang dilakukan mereka supaya hidup kita terpelihara di bumi ini dan agar kita masuk ke dalam “Tanah Perjanjian Kekal” yaitu sorga yang abadi.
Salah satu pelanggaran bangsa Israel ketika berada di padang gurun adalah “Mencobai Tuhan”.  Oleh karena sikap bangsa Israel ini maka sebagian dari mereka mati di padang gurun terkena hukuman Tuhan.   Sikap “mencobai Tuhan” ini harus kita hindari dan pastikan bahwa kita tidak melakukannya dalam sikap perbuatan kita sehari-hari.  Tetapi, sudah mengertikah kita apa arti dari mencobai Tuhan? apakah sebenarnya maksud dari kata-kata “mencobai Tuhan” itu?
Marilah kita merenungkan kisah bangsa Israel ketika mencobai Tuhan.  Di kitab Bilangan 21:5-6 tertulis demikian: “Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Bukan hanya sekali dua kali bangsa Israel mencobai Tuhan, melainkan berkali-kali.  Dan Tuhan terus menguji mereka dengan ujian-ujian yang baru untuk memurnikan hati dan iman mereka kepada Tuhan.
Arti dari mencobai Tuhan adalah “Menantang Tuhan dengan meragukan kekuasaan-Nya melalui ucapan-ucapan yang bernada cemoohan kepada Tuhan”.  Hal ini disebabkan oleh hati yang bebal dan tidak percaya kepada Tuhan.  Bangsa Israel berulangkali tidak menjaga mulutnya dari berbuat dosa.  Mereka terpancing dengan situasi sulit dan keadaan lainnya, sehingga mereka berkata: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.”
Bagaimanakah dengan keadaan kita sekarang ini? Apakah kita sedang mencobai Tuhan karena keadaan yang sulit? ataukah kita tetap bersukacita dan bersyukur atas apa yang telah terjadi? Jangan biarkan mulut dan hati kita menjadi alat yang mencobai Tuhan, namun biarlah hati kita selalu beryukur dan berserah kepada Tuhan. Amin.
 

Konektivitas Sorgawi

Nats Alkitab:
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Mazmur 51:13)
Salah satu permohonan Raja Daud kepada Tuhan ketika ia bertobat dari dosanya adalah agar Tuhan tidak mengambil roh-Nya yang kudus dari dirinya.  Berdiamnya Roh Kudus merupakan suatu kesukaan bagi Daud karena memberikan hikmat dan pimpinan kepadanya yang tidak dapat ia peroleh dari dunia.
Sesungguhnya pada saat raja Daud sedang digoda oleh keinginan dosa, Roh Kudus telah berbicara di dalam hatinya untuk menghindari perbuatan dosa namun ia mengabaikannya dan menolak pimpinan Roh Kudus dalam dirinya sehingga akhirnya ia jatuh dalam dosa.
Selama ini, Roh Kudus yang memberinya hikmat dan karunia untuk bermazmur, berdoa, dan juga bernubuat tentang Mesias. Roh Kudus memberikan kepadanya kekuatan untuk menjalani setiap pergumulan dan tantangan yang ia alami.
Pengalaman raja Daud dan doanya adalah pelajaran berharga bagi kita sekarang ini agar kita senantiasa menghargai kehadiran Roh Kudus di dalam kita.  Tuhan Yesus telah memberikan Roh Kudus untuk membimbing kita dalam menjalani kehidupan, menghibur dan menguatkan kita dalam situasi sulit, memberikan karunia untuk melayani, meneguhkan iman percaya kita dan menyertai kita senantiasa sampai akhir jaman.
Janganlah Kau ambil Roh-Mu yang kudus daripadaku!  Inilah doa kita kepada Tuhan dan haruslah menjadi kerinduan hati kita untuk selalu mendengar setiap suara bisikan Roh Kudus yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Roh Kudusnya telah diberikan menjadi jaminan pemeteraian kasih karunia Allah yang kekal.
Bila kita senantiasa percaya dengan teguh kepada Tuhan Yesus Kristus dan hidup bagi Dia, maka Roh Kudus akan menjadi konektivitas sorgawi bagi kita untuk kita senantiasa terhubung dengan hati Allah. Hormatilah dan hargailah Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Belas Kasihan Kepada Jiwa-jiwa

Di hadapan Raja Edward VII di istana Buckingham, William Booth, seorang pendeta Metodist dan juga pendiri Bala Keselamatan menuliskan dalam album autografinya, apa yang menjadi kesimpulan dari keseluruhan pekerjaan dalam hidupnya:
Yang Mulia,
Sebagian orang berambisi dalam kesenian,
Sebagian orang berambisi untuk popularitas,
Sebagian orang berambisi untuk emas,
Ambisi saya adalah menyelamatkan jiwa-jiwa.
George Whitefield, seorang penginjil Inggris berdoa, “Tuhan, berikanlah aku jiwa-jiwa, bila tidak ambilah jiwaku!”
Henry Martin, seorang misionaris, berlutut di sebuah tempat di India, sambil berdoa kepada Tuhan, “Di tempat ini biarlah aku ‘terbakar’ untuk melayani Tuhan.”
David Brainerd, seorang misionari di Amerika Utara untuk bangsa Indian, berdoa,”Tuhan, aku mendedikasikan seluruh hidupku bagimu.  Oh, terimalah aku Tuhan dan jadikan aku milik-Mu selamanya.  Tuhan, tidak ada yang lain yang aku inginkan, tidak ada lagi yang aku inginkan.”  Kata-kata terakhir di dalam diarinya, tujuh hari sebelum ia mati, “O datanglah Tuhan Yesus, datanglah segera, amin.”
Thomas a’Kempis, seorang penginjil di tahun 1379-1471 berdoa, “Berikanlah aku apa yang menjadi kehendak-Mu, seberapa yang Engkau kehendaki dan dimanapun Engkau kehendaki. Taruhlah aku di tempat dimana Engkau kehendaki, dan lakukanlah segala sesuatu di dalamku, seturut dengan kehendak-Mu.”
Dwight L. Moody berdoa,”Pakailah aku, Juruselamatku, untuk apapun alasan dan cara yang Engkau kehendaki. Inilah hatiku yang miskin dan kosong, penuhilah dengan kasih karunia-Mu.”
Marthin Luther berdoa,”Lakukanlah ya Tuhanku, lakukanlah, berdirilah di sampingku melawan semua hikmat dan pengetahuan dunia ini. O lakukanlah ya Tuhanku, Engkau harus lakukan. Berdirilah di sampingku. Engkaulah kebenaran, Allah yang kekal!”
John McKenzie berdoa ketika akan menjadi seorang misionari di tepi sungai Lossie, “Ya Tuhan, kirimkanlah aku ke bagian tergelap di bumi ini!”, ia berdoa agar Tuhan membawanya ke tempat yang terkelam dimana penduduknya tidak mengenal kabar keselamatan.
John Hunt, seorang penginjil di Kepulauan Fiji, berdoa di tempat tidurnya sebelum ia mati, “Tuhan, selamatkanlah Fiji, selamatkanlah Fiji, selamatkanlah penduduk Fiji, ya Tuhan, kasihanilah Fiji, selamatkanlah Fiji.”
Semangat dan belas kasihan para penginjil dan misionaris itu begitu luar biasa untuk jiwa-jiwa.  Mereka melakukan panggilan Tuhan yang mulia dalam kehidupan mereka untuk mengerjakan apa yang Tuhan kehendaki. Bagaimanakah dengan kita? Apakah yang menjadi semangat dan gairah hidup kita?  Apakah ambisi kita di dunia ini?  Biarlah belas kasihan Tuhan atas jiwa-jiwa di dunia ini ada di dalam setiap hati kita. Dan biarlah kita berdoa terus untuk jiwa-jiwa di sekeliling kita, berdoa untuk kota kita, bangsa kita, dan dunia.
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Korintus 9:16)

Penyebab Tidak Bisa Mengusir Setan

biji sesawi

Nats Alkitab:
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20b)
Seorang ibu yang anaknya sakit ayan berkata kepada Yesus bahwa ia sudah meminta murid-murid-Nya untuk menyembuhkan anaknya tetapi mereka tidak dapat.  Setelah anak yang sakit itu dibawa kepada Tuhan Yesus, maka anak itu disembuhkan oleh kuasa perkataan Tuhan. Setelah peristiwa itu Tuhan Yesus menegur murid-murid soal iman percaya mereka.
Mengapa para murid tidak dapat menyembuhkan anak yang sakit oleh kuasa setan itu? Apabila kepada kita dibawa orang yang mengalami sakit oleh karena kuasa setan, apakah kita dapat mengusir setan itu dan menyembuhkan mereka?  Tentu saja kita hanyalah sebagai hamba Tuhan yang menyalurkan kuasa Tuhan, namun sebagai hamba Tuhan bagaimana seharusnya kita agar dapat mengusir setan?  Ingatlah bahwa kita semua adalah hamba Tuhan, apapun profesi kita, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah hamba Tuhan, anak Tuhan dan sahabat Tuhan. Sebagai murid dan hamba Tuhan kita harus dapat menjadi saksi-saksi dalam pelayanan melalui pekerjan-pekerjaan kuasa Allah.  Apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan mengusir setan?
1.  Tidak percaya sungguh-sungguh akan kuasa Tuhan
Di dalam Lukas pasal 10 tercatat peristiwa pengutusan Tuhan Yesus kepada tujuh puluh murid untuk pergi mengabarkan Injil dan kepada mereka Tuhan memberikan kuasa untuk menyembuhkan sakit penyakit serta mengusir setan-setan.  Jadi, para murid sudah tahu sebenarnya bahwa mereka diberi kuasa. Dalam peristiwa lainnya, rupanya ada kemungkinan iman mereka menjadi lemah sehingga meragukan akan kemampuan kerja kuasa Allah melalui mereka. Itu sebabnya Tuhan Yesus menegur iman mereka dengan mengatakan bahwa jikalau saja mereka memiliki iman sebesar biji sesawi saja maka mereka dapat memindahkan gunung dan tak ada satupun yang mustahil bagi mereka.  Bila kita diperhadapkan dengan seseorang yang diganggu atau dirasuk setan, maka janganlah iman kita menjadi surut dalam peperangan melawan roh jahat.  Roh Tuhan yang ada pada kita lebih besar daripada segala roh-roh yang ada di dunia (1 Yoh.4:4).
2.  Tidak hidup dalam kebenaran firman Tuhan
Beberapa tukang jampi mencoba untuk mengusir setan-setan dengan kuasa nama Yesus.  Kepada orang yang kerasukan setan, mereka menyuruh setan pergi dengan kuasa nama Tuhan Yesus, akan tetapi setan-setan yang ada pada orang itu justru menerjang mereka dan mereka lari dengan telanjang dan luka-luka  (Kisah Para Rasul 19:13-16).  Hal ini terjadi karena tukang-tukang jampi itu adalah orang-orang yang tidak percaya dan tidak hidup di dalam kebenaran firman Tuhan.  Setan-setan yang ada pada orang yang kerasukan itu berkata: “Yesus aku kenal, dan Paulus kami ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?”  Kita harus senantiasa hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan kekudusan-Nya.
3. Tidak berdoa dan berpuasa 
Dalam Matius 17:21 ada ayat yang ditandai kurung yang berbunyi: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.”  Terlalu sering berhasil dalam pelayanan rohani terkadang membuat hamba Tuhan lupa untuk selalu mengandalkan Tuhan melalui doa dan puasa.  Gaya hidup berdoa dan berpuasa menunjukkan suatu sikap merendahkan diri dan mengandalkan Tuhan secara bersamaan.  Orang-orang yang percaya kepada Kristus akan selalu bermegah karena Tuhan bukan karena dirinya, meskipun pelayanannya berhasil.  Semua keberhasilan dalam pelayanan sesungguhnya harus ditujukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan Yesus.
Marilah kita senantiasa beriman yang teguh, hidup dalam firman-Nya serta berdoa dan berpuasa secara rutin.