Nats Alkitab:
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20b)
Seorang ibu yang anaknya sakit ayan berkata kepada Yesus bahwa ia sudah meminta murid-murid-Nya untuk menyembuhkan anaknya tetapi mereka tidak dapat. Setelah anak yang sakit itu dibawa kepada Tuhan Yesus, maka anak itu disembuhkan oleh kuasa perkataan Tuhan. Setelah peristiwa itu Tuhan Yesus menegur murid-murid soal iman percaya mereka.
Mengapa para murid tidak dapat menyembuhkan anak yang sakit oleh kuasa setan itu? Apabila kepada kita dibawa orang yang mengalami sakit oleh karena kuasa setan, apakah kita dapat mengusir setan itu dan menyembuhkan mereka? Tentu saja kita hanyalah sebagai hamba Tuhan yang menyalurkan kuasa Tuhan, namun sebagai hamba Tuhan bagaimana seharusnya kita agar dapat mengusir setan? Ingatlah bahwa kita semua adalah hamba Tuhan, apapun profesi kita, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah hamba Tuhan, anak Tuhan dan sahabat Tuhan. Sebagai murid dan hamba Tuhan kita harus dapat menjadi saksi-saksi dalam pelayanan melalui pekerjan-pekerjaan kuasa Allah. Apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan mengusir setan?
1. Tidak percaya sungguh-sungguh akan kuasa Tuhan
Di dalam Lukas pasal 10 tercatat peristiwa pengutusan Tuhan Yesus kepada tujuh puluh murid untuk pergi mengabarkan Injil dan kepada mereka Tuhan memberikan kuasa untuk menyembuhkan sakit penyakit serta mengusir setan-setan. Jadi, para murid sudah tahu sebenarnya bahwa mereka diberi kuasa. Dalam peristiwa lainnya, rupanya ada kemungkinan iman mereka menjadi lemah sehingga meragukan akan kemampuan kerja kuasa Allah melalui mereka. Itu sebabnya Tuhan Yesus menegur iman mereka dengan mengatakan bahwa jikalau saja mereka memiliki iman sebesar biji sesawi saja maka mereka dapat memindahkan gunung dan tak ada satupun yang mustahil bagi mereka. Bila kita diperhadapkan dengan seseorang yang diganggu atau dirasuk setan, maka janganlah iman kita menjadi surut dalam peperangan melawan roh jahat. Roh Tuhan yang ada pada kita lebih besar daripada segala roh-roh yang ada di dunia (1 Yoh.4:4).
2. Tidak hidup dalam kebenaran firman Tuhan
Beberapa tukang jampi mencoba untuk mengusir setan-setan dengan kuasa nama Yesus. Kepada orang yang kerasukan setan, mereka menyuruh setan pergi dengan kuasa nama Tuhan Yesus, akan tetapi setan-setan yang ada pada orang itu justru menerjang mereka dan mereka lari dengan telanjang dan luka-luka (Kisah Para Rasul 19:13-16). Hal ini terjadi karena tukang-tukang jampi itu adalah orang-orang yang tidak percaya dan tidak hidup di dalam kebenaran firman Tuhan. Setan-setan yang ada pada orang yang kerasukan itu berkata: “Yesus aku kenal, dan Paulus kami ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” Kita harus senantiasa hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan kekudusan-Nya.
3. Tidak berdoa dan berpuasa
Dalam Matius 17:21 ada ayat yang ditandai kurung yang berbunyi: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” Terlalu sering berhasil dalam pelayanan rohani terkadang membuat hamba Tuhan lupa untuk selalu mengandalkan Tuhan melalui doa dan puasa. Gaya hidup berdoa dan berpuasa menunjukkan suatu sikap merendahkan diri dan mengandalkan Tuhan secara bersamaan. Orang-orang yang percaya kepada Kristus akan selalu bermegah karena Tuhan bukan karena dirinya, meskipun pelayanannya berhasil. Semua keberhasilan dalam pelayanan sesungguhnya harus ditujukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan Yesus.
Marilah kita senantiasa beriman yang teguh, hidup dalam firman-Nya serta berdoa dan berpuasa secara rutin.