Shalom, selamat pagi saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ada satu kisah dalam Perjanjian Lama yang sangat menarik dan juga menakjubkan karena manifestasi kuasa Allah yang dahsyat di dalamnya. Kisah tersebut ada di dalam 2 Raja-raja pasal 5, kisah tentang Naaman yang disembuhkan Tuhan.
Naaman adalah seorang panglima tentara Aram, Syria, yang mau taat kepada perintah Tuhan Allah Israel melalui nabi Elisa. Ia sakit kusta dan penyakitnya itu membuatnya menderita secara lahir batin. Seorang gadis Israel yang menjadi tawanan tentara Aram, yang menjadi pelayan pada isteri Naaman, bercerita bahwa di Israel ada seorang nabi yang dipakai Tuhan dan ia pasti akan menyembuhkan Naaman.
Naaman akhirnya pergi kepada nabi Elisa di Israel dan ia disuruh untuk membasuh dirinya di sungai Yordan sebanyak 7 kali, maka ia akan sembuh. Semula Naaman enggan untuk melakukan itu, namun atas nasehat dan pendapat dari pegawai-pegawainya, ia pun taat dan ketika ia taat maka ia disembuhkan Tuhan. Dalam 2 Raja-raja 5:14 tertulis: “Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.”
Pelajaran apa yang kita peroleh dari kisah Naaman?
1. Kasih karunia dan keselamatan dari Allah tidak terbatas hanya untuk bangsa Israel
Kerinduan hati Allah adalah agar semua bangsa mengenal dan menyembah Dia. Bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan namun kasih karunia-Nya tidak hanya untuk Israel melainkan untuk semua orang dan bangsa. Bangsa Israel menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kemuliaan dan eksistensi-Nya sebagai Allah yang berdaulat, mengatur, berkuasa, dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Kisah Naaman menjadi bukti bahwa Allah menunjukkan belas kasihan kepada bangsa bukan Israel dan menuntun mereka untuk mengenal Allah yang benar.
2. Ketaatan dan kerendahan hati merupakan kunci untuk mengalami mujizat Tuhan
Elisa menyuruh Naaman untuk mandi dalam air sungai Yordan yang keruh kecoklatan sebagai cara sederhana untuk menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan. Naaman hampir tidak taat karena kesombongannya sebagai seorang yang terpandang dan berkedudukan tinggi. Namun akhirnya, ia mau merendahkan diri dan taat. Baik orang Aram maupun orang Israel tahu bahwa sungai Yordan tidak dapat menyembuhkan penyakit kusta. Naaman sadar bahwa kesembuhan yang ia alami adalah berasal dari kuasa Tuhan melalui sabda nabi-Nya.
3. Mujizat Tuhan membuat Naaman bertobat dan percaya kepada Allah yang benar
Naaman menjadi sadar bahwa hanya Allah yang disembah bangsa Israel lah Allah yang benar yang harus disembah setiap orang, Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, Tuhan yang hidup. Demikianlah seharusnya berlaku bagi setiap orang yang mengalami mujizat Allah, yaitu bertobat dari dosa dan percaya kepada Allah serta hidup bagi Allah saja.
4. Kesembuhan Naaman tidak membuat nabi Elisa berbangga diri dan merasa berjasa
Nabi Elisa adalah nabi yang tidak gila hormat apalagi gila harta. Sebagai seorang hamba Allah, ia hanya melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya. Dan oleh karena itu, ia merasa bahwa mujizat apapun yang terjadi bukan disebabkan oleh dirinya melainkan oleh Allah sendiri. Dan untuk itu, nabi Elisa bersikap untuk tidak menerima persembahan atau pemberian apapun dari orang yang disembuhkan Tuhan melalui pelayanannya. Naaman hendak memberikan pemberian yang banyak kepada nabi Elisa tapi ia menolaknya.
5. Kesembuhan yang Allah berikan tidak dapat dibayar dengan uang
Penyembuhan Naaman adalah tindakan kemurahan Allah yang sama sekali tidak dapat dibayar dengan uang. Yang Allah inginkan hanyalah agar setiap orang mengabdi kepada-Nya seumur hidup. Kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan merupakan yang diinginkan Tuhan dari setiap orang. Bukan uang, bukan persembahan tapi hati dan diri kita seutuhnya yang kita berikan hanya bagi Dia. Dengan demikian, Allah tidak hanya menolong orang yang kaya dan mampu secara materi, tetapi Allah menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan-Nya yang ajaib, sebab Allah tidak mata duitan dan tidak punya motif ekonomi dalam menyembuhkan seseorang.
6. Pelayan Tuhan yang memusatkan diri pada pengejaran harta materi akan mengalami ganjaran dan hukuman Allah
Gehazi, asisten nabi Elisa, memiliki hati yang serakah dan ingin mengejar keuntungan materi. Ia mengejar Naaman dan berdusta sehingga ia diberikan dua talenta perak dan dua potong pakaian oleh Naaman. Namun, oleh karena perbuatannya itu ia menerima kutuk penyakit kusta sepanjang hidupnya.
Melayani Tuhan harus didasarkan pada motivasi yang tulus untuk mengerjakan panggilan Allah dalam kehidupan kita, bukan pada motivasi untuk memperkaya diri dan hawa nafsu duniawi.
Sangat disayangkan bahwa ada hamba-hamba Tuhan yang berusaha untuk memperkaya diri dan mengumpulkan banyak harta dengan memberitakan darah Kristus yang tercurah, menawarkan keselamatan kepada yang terhilang, menyembuhkan orang sakit, atau memberikan bimbingan kepada mereka yang sedang dalam kesusahan. Tindakan semacam ini berarti memperdagangkan kemurahan Allah dan mengubah “kekayaan Kristus” menjadi “harta Mesir”, kekayaan rohani menjadi kekayaan duniawi.
Marilah kita terus belajar firman Tuhan dan dari kisah Naaman kita belajar tentang kerendahan hati dan ketaatan, serta motivasi yang tulus dalam melayani Tuhan dan senantiasa hidup dalam pertobatan yang mengabdikan diri kepada Tuhan sepenuhnya. Tuhan Yesus memberkati!
One Reply to “Belajar Dari Kisah Naaman”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Tks atas pelajaran Alkitab yang benar..
Gbu…