Selamat pagi saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Banyak orang mengalami stres karena memikirkan masalah yang dihadapi. Penyebab stress adalah karena tidak dapat mengatasi perasaan takut, kuatir dan gelisah oleh sebab merasa bahwa masalahnya terlalu besar dan tidak dapat diatasi.
Suatu kali, seorang ibu menelepon saya dan mengeluhkan anaknya yang akan masuk TK dan membutuhkan biaya yang cukup besar dan ia tidak punya uang untuk menutupi biaya tersebut. Ia takut anaknya tidak bisa mendapatkan pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Ia kedengaran begitu kuatir dan gelisah dari nada suaranya.
Setelah ibu ini sudah selesai mengutarakan masalahnya, maka saya mulai berbicara kepadanya. Saya ceritakan bahwa anak-anak saya juga tidak masuk TK dan sama sekali tidak mengenyam pendidikan di TK meskipun umur mereka sudah masuk kategori anak TK. Saya katakan kepadanya agar tidak usah kuatir bila anaknya tidak bisa masuk TK, karena sebenarnya orangtua dapat mengajarkan pendidikan usia dini bagi anaknya sendiri. Yang dapat diajarkan adalah pengenalan huruf dan angka, pengenalan tulisan dan berhitung. Metode pembelajarannya pun harus “belajar sambil bermain”.
Kedua anak kembar saya tidak masuk TK karena pertimbangan biaya. Kami sudah cek bahwa syarat masuk SD tidak harus lulus TK, hanya umurnya saja yang dipertimbangkan oleh sekolah kala itu. Kami pun mengajarkan anak-anak untuk mengenal huruf, angka, tulisan dan hitungan sederhana. Sekarang anak kembar kami sudah duduk di kelas 3 SD di sebuah sekolah negeri yang bagus dan gratis.
Kisah konseling yang terjadi ini hendak saya bagikan karena saya ingin kita semua mengerti bahwa sebenarnya ada begitu banyak hal dan masalah yang tidak seharusnya membebani pikiran kita, dan ada begitu banyak masalah yang solusinya begitu sederhana, ada dalam pola pikiran kita sendiri.
Dalam hidup ini, biarlah kita senantiasa berusaha untuk hidup sederhana, apa adanya dan bersyukur atas segala yang ada. Jangan kita mengeluhkan berbagai macam kekurangan, ketidaktersediaan, dan sebagainya. Sudut pandang kita harus kita ubah agar kita dapat melihat permasalahan melalui sudut dan perspektif yang benar. Bila kita mengubah pola pikir dan cara pandang kita terhadap suatu masalah maka seringkali kita akan mendapati bahwa masalah tersebut sebenarnya tidak ada atau masalah itu begitu kecil sekali dan gampang diselesaikan.
Lebih dari 80% masalah yang dihadapi manusia disebabkan oleh pikirannya sendiri. Janganlah kita serupa itu dan ubahlah pola pikir kita sesuai dengan tuntunan Tuhan dalam firman-Nya agar hidup kita terhindar dari stres dan bahkan selalu dipenuhi sukacita dan damai sejahtera.
Sebagai anak-anak Tuhan marilah kita hidup secara sederhana, apa adanya dan selalu bersyukur agar pikiran kita tenang dan hati kita selalu gembira dalam Tuhan.
“Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” (1 Timotius 6:8)
One Reply to “Sederhana, Apa Adanya dan Bersyukur”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Jalani kehidupan apa adanya. Ikuti saja ke mana Tuhan bawa. Jangan berpikir melebihi apa yang di luar jatah kita oleh Tuhan.