Nats Alkitab:
“Janganlah padamkan Roh,” (1 Tesalonika 5:19)
Seseorang yang telah diberikan suatu karunia oleh Roh Kudus apakah itu karunia berbahasa roh atau karunia bernubuat dan berbagai karunia lainnya, haruslah memakai karunia-karunia itu untuk membangun dirinya dan jemaat Tuhan.
Seringkali ada kecenderungan untuk mengabaikan karunia-karunia yang pernah diberikan Tuhan di masa lalu. Ada orang yang dulu mempunyai satu atau dua karunia Roh tetapi tidak memakai karunia Roh itu lalu lama kelamaan ia tidak lagi merasakan adanya karunia Roh itu di dalam dirinya. Hal ini disebut pengabaian dan secara tidak sadar telah terjadi pemadaman Roh.
Beberapa hal yang bersifat memadamkan Roh adalah adanya tindakan meremehkan dan menolak penyataan adikodrati Roh Kudus yang disampaikan oleh seseorang karena digerakkan Roh Kudus. Dalam hal ini memang perlu pengujian atas setiap roh, karena bisa terjadi ada roh-roh lain yang menyusup. Namun, intinya adalah agar kita jangan meremehkan dan mengabaikan serta memadamkan berbagai karunia Roh dalam pelayanan, sebab karunia Roh merupakan pemberian Tuhan yang berguna untuk menguatkan diri pribadi dan membangun jemaat.
Menolak penggunaan dan manifestasi karunia Roh seperti bernubuat atau karunia lainnya, akan mengakibatkan hilangnya manifestasi dan karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Dalam ibadah umum maupun ibadah lainnya, keterbukaan dan penerimaan akan berbagai karunia Roh harus nampak dengan memberikan keluasan bagi Roh Kudus untuk bekerja dan berkarya seturut dengan kehendak Tuhan.
Nubuatan harus diuji, dan setiap karunia Roh harus diuji, tetapi jangan ditolak apalagi dipadamkan. Pakailah setiap karunia Roh Kudus yang telah diberikan Tuhan kepada saudara, jangan padamkan Roh!