Kristen Tanpa Pergi Ke Gereja?

Nats Alkitab:
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25)
Ayat ini berbicara tentang pentingnya persekutuan antara saudara-saudara seiman.  Tujuannya adalah agar saling menasihati, dan menguatkan satu sama lain dengan demikian kita saling menjaga agar tidak terjatuh  ke dalam berbagai pencobaan dan dosa. Persekutuan antara saudara seiman ini sangat penting sehingga dalam Perjanjian Baru dituliskan dalam beberapa surat.  Salah satunya adalah tentang ibadah yang mendatangkan keuntungan.  1 Timotius 6:6  berkata: “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”  Dan dalam Kisah Rasul 2:42 tertulis: “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”  Jadi, persekutuan bersama saudara seiman, ibadah, itu memberikan keuntungan besar karena ada kekuatan Allah yang memberikan pertolongan dan pemulihan bagi orang-orang yang melakukannya.
Seorang peneliti medis dari John Hopkins University menemukan bahwa selama dua abad salah satu perusahaan polis asuransi di Amerika telah mengetahui bahwa menghadiri kebaktian di gereja baik untuk kesehatan.  Resiko serangan jantung bagi orang yang tidak ke gereja adalah dua kali lipat dari orang yang biasa pergi ke gereja setiap minggunya.  Selain itu, dr. George W. Comstock dari Departemen Epidemiologi juga menyatakan berdasarkan penelitiannya bahwa pergi secara rutin ke gereja setiap minggu, dalam arti bukan hanya rutinitas, tapi kehidupan yang juga baik secara moral, akibat beribadah secara tetap, menyebabkan kesehatan tubuh yang baik, dan terhindar dari penyakit-penyakit berat.
Banyak orang beralasan tidak mau ke gereja karena gerejanya tidak sempurna.  Memang tidak ada gereja yang sempurna di dunia ini, di dalamnya masih banyak orang yang bisa menyebabkan sakit hati, namun bukan itu alasan yang tepat untuk menghindar dari gereja.  Manusia menajamkan manusia, kita ditajamkan oleh sesama kita, lewat perbedaan yang ada.
Ada orang bertanya: “Bisakah menjadi seorang Kristen tapi tidak pergi ke gereja?”
Jawabannya : “Bisa saja, tapi itu akan menjadi seperti ini:
Seorang pelajar yang tidak pergi ke sekolah
Seorang prajurit yang tidak punya korps kesatuan
Seorang warga negara yang tidak mau membayar pajak dan tidak mau ikut pemilu
Seorang penjual tanpa pembeli
Seorang penjelajah tanpa basecamp
Seorang pelaut di kapal tanpa anak buah kapal
Seorang bisnisman di padang gurun
Seorang penulis tanpa pembaca
Seorang pemain tuba tanpa tim orkestra
Seorang ayah tanpa keluarga
Seorang pemain bola tanpa tim
Seorang politisi tanpa partai
Seorang ilmuwan yang tidak pernah membagikan hasil penelitiannya
Seekor lebah tanpa sarang
Daripada kita menjadi seperti itu, marilah kita mulai sekarang pergi secara rutin ke gereja.  Carilah gereja dan menetaplah sebagai anggota jemaat disana, supaya saudara dapat bertumbuh dalam komunitas yang saling membangun dan memperhatikan.  Tahun 2015 sebentar lagi datang, mari berubah, jangan seperti tahun-tahun yang lalu.  Utamakan Tuhan dan berkomitmenlah untuk membawa diri anda dan keluarga ke gereja. Tuhan Yesus memberkati.

Leave a Reply