Nats Alkitab:
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
(Markus 5:36)
Nats di atas berhubungan dengan kisah dibangkitkannya anak Yairus, seorang kepala rumah ibadat, oleh Yesus Kristus. Yairus memiliki seorang anak dan anaknya saat itu sedang sakit keras dan hampir mati. Lalu, ia pergi mencari Yesus karena ia percaya bahwa hanya Yesuslah satu-satunya yang dapat menolong anaknya itu. Ketika ia bertemu Yesus, ia bersujud dan memohon dengan sangat agar Tuhan datang ke rumahnya dan menyembuhkan anaknya. (Markus 5:21-43)
Saat Yesus sedang berjalan menuju ke rumah Yairus, langkahnya dihentikan oleh seorang perempuan yang telah mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun. Yesus berhenti bukan karena ada suara permintaan dari sang perempuan yang sakit, namun karena Ia merasakan ada kuasa yang mengalir keluar dari tubuh-Nya oleh iman seseorang. Perempuan yang sakit itu beriman kalau ia menjamah saja jumbai jubah Yesus maka ia akan sembuh, dan hal itu terjadi kepadanya. Tuhan Yesus berkata kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Sementara Yesus sedang berbicara, maka datanglah orang dari keluarga Yairus yang mengatakan bahwa anaknya sudah mati. “Apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?”, katanya kepada Yairus. Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja!”. Akhir dari kisah ini adalah anak Yairus dibangkitkan Tuhan Yesus dan hidup kembali dengan tubuh yang sehat. Yairus mengalami mujizat karena percaya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, peristiwa ini sungguh mengajar kita untuk mempercayai Tuhan lebih daripada mempercayai manusia. Masalah atau persoalan seringkali membuat kita merasa kuasa Tuhan begitu kecil. Tanpa kita sadari kita telah membatasi kuasa Tuhan dan lebih mempercayai logika pemikiran kita. Apalagi ditambah dengan banyaknya pendapat atau komentar orang-orang lain yang menambah hilangnya kepercayaan kita kepada Allah.
Gospel Banner menuliskan tentang iman seperti berikut ini:
Doubt sees the obstacles,
Faith sees the way!
Doubt sees the darkest night,
Faith sees the day!
Doubt dreads to take a step,
Faith soars on high!
Doubt question, “Who believes?”
Faith answers, ” I ! “
yang artinya:
Keraguan melihat kepada rintangan, tapi iman melihat jalan.
Keraguan melihat malam yang gelap, tapi iman melihat hari yang terang.
Keraguan membuat takut melangkah, tapi iman membuat terbang tinggi.
Keraguan bertanya: “Siapa yang percaya?”, Iman berkata: “Saya!”
Jangan berfokus kepada persoalan, tetapi fokuslah kepada Tuhan. Jangan putus asa dan putus pengharapan melihat situasi di sekelilingmu, tapi pandanglah kepada Tuhan yang sanggup menolong. Jangan takut untuk melangkah dalam iman, karena iman akan membuat kita terbang tinggi bersama Tuhan.
Jika orang-orang lain tidak lagi percaya, maka kita harus tetap teguh percaya kepada Tuhan.
Apa yang sedang saudara alami saat-saat ini? Tidak ada masalah yang terlalu berat bagi Tuhan. Bagi Dia tidak ada yang mustahil.
Nats Alkitab di atas menunjukkan bagaimana tanggapan Tuhan Yesus terhadap situasi yang saat itu sangat melemahkan iman Yairus. Orang-orang tidak akan lagi berharap kesembuhan karena anaknya sudah mati. Mana mungkin lagi dia akan dapat dihidupkan? Akan tetapi, dalam situasi yang kelihatannya tidak berpengharapan itu, Tuhan Yesus membangun iman sang ayah, Yairus, yang sedang dalam kebingungan dan kegelisahan karena mengingat akan anaknya yang kata orang sudah mati.
Sepanjang sejarah gereja Tuhan hingga sekarang ini, orang-orang yang percaya kepada Tuhan menaruh kepercayaan mereka kepada Tuhan meskipun kelihatannya segala sesuatu tidak memberi harapan lagi. Di saat-saat dimana nampaknya mustahil ada jalan keluar, mustahil ada pertolongan, mustahil ada solusi, mustahil ada mujizat, di saat-saat seperti itu, Allah menganugerahkan iman yang diperlukan dan melepaskan umat-Nya sesuai dengan tujuan dan kehendak-Nya.
Jangan Takut, Percaya Saja!
One Reply to “Jangan Takut, Percaya Saja!”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Amin.