Rancangan Allah Lebih Baik

Rancangan manusia terbatas waktunya, akan tetapi rancangan Allah mencapai kekekalan.
Manusia membuat rencana untuk berbagai hal di dunia ini, akan tetapi Allah membuat rencana untuk manusia baik dalam hidupnya yang sekarang ini maupun kehidupan selanjutnya dalam kerajaan-Nya.
Manusia cenderung merancang perkara-perkara yang berkaitan dengan keadaan lahiriah, akan tetapi Allah merancangkan perkara yang lebih tinggi sifatnya yaitu rohaniah.
Kegagalan bukanlah untuk ditangisi tetapi harus disyukuri sebab kegagalan itu seringkali adalah intervensi sorga agar kita tidak melenceng dari rancangan Allah.
Keberhasilan jangan membuat kita pongah dalam kesombongan, sebab keberhasilan itu adalah karena Allah, bukan karena kita. Keberhasilan harus membuat kita lebih mencari kehendak Allah dan mengerti rancangan-Nya bagi kita.
Rasa putus asa dan kekecewaan bukanlah sikap yang baik dalam meresponi berbagai situasi sulit, karena itu berarti bahwa kita tidak percaya sepenuhnya akan Allah yang berotoritas dengan rencana-Nya.
Menyadari akan adanya rancangan baik dari Allah, yang jauh lebih mulia itu, akan membuat hati kita bersyukur dan damai tanpa rasa takut dan kuatir akan hari esok.
Berjalan dalam iman kepada Allah merupakan respon yang benar dari seorang pribadi yang berjalan bersama Allah, di dalam firman-Nya dan seturut dengan rancangan-Nya.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
( Yesaya 55:8-9  )

Ciri-ciri Nabi Yang Benar

Tuhan Yesus berkata: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” (Matius 24:11)
Setelah Yesus naik ke surga, hingga ratusan tahun kemudian, banyak bermunculan nabi-nabi palsu, yang mana hal ini sesuai dengan nubuatan perkataan Tuhan Yesus.  Ada orang-orang yang mengaku dirinya nabi padahal bukan. Dari Alkitab Perjanjian Baru kita mengetahui bahwa Tuhan masih memakai orang-orang tertentu menjadi nabi bagi-Nya, yang penetapannya berasal dari Tuhan sendiri (1 Kor. 12:28).

Apa ciri-ciri seorang nabi yang benar?

1. Tidak Menentang Ajaran dan Iman kepada Tuhan Yesus Kristus
     Seorang nabi akan diutus oleh Allah Bapa dan kita tahu pasti bahwa dengan demikian seorang nabi tidak akan berlawanan dengan Tuhan Yesus Kristus.  Tapi banyak orang yang menyangka jalannya lurus padahal menuju kepada kebinasaan. Tuhan Yesus berkata : “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup.”
2. Memiliki buah-buah kehidupan yang baik.
    Tuhan Yesus berkata: “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Matius 12:33).  Seorang nabi yang benar akan hidup menurut kehendak Roh Kudus dan menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupannya.
3. Memiliki karunia nabi
   Alkitab memberitahukan adanya berbagai macam karunia yang Allah berikan dalam pelayanan bagi utusan-Nya. Dan salah satu karunia itu adalah karunia nabi bagi seorang nabi. Karunia ini dimaksudkan untuk menegur yang salah, menunjukkan jalan kepada pertobatan, dan menubuatkan peristiwa akan datang, yang kesemuanya itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
4. Berfokus kepada Yesus Kristus.
   Fokus pengajaran seorang nabi adalah Yesus Kristus, Sang Firman Agung itu dan Mesias. Baik ajarannya maupun perbuatan dalam kehidupannya selalu berfokus kepada Tuhan Yesus. Nabi yang hidup sebelum Yesus Kristus datang ke dunia memfokuskan pada kedatangan sang Mesias yaitu Juruselamat yang dijanjikan Allah. Nabi yang hidup setelah Yesus Kristus naik ke surga,berfokus pada Yesus Kristus sang Mesias.  Seorang nabi yang benar akan memuliakan dan meninggikan nama Tuhan Yesus Kristus. Tanpa ciri ini maka dapat dikatakan bahwa nabi tersebut adalah nabi palsu. Perbuatannya harus sejalan dengan perkataannya.  Tuhan Yesus berkata bahwa bukan orang yang berseru Tuhan Tuhan yang akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan mereka yang menuruti kehendak-Nya. Jadi fokus kepada Kristus dalam perkataan/ajaran dan perbuatan mutlak tidak dapat dipisahkan.

 

Ekonomi Taman Eden

Bernard Baruch (19 August 1870 – 20 June 1965)
Bernard Baruch (19 August 1870 – 20 June 1965)

Seorang ahli keuangan bernama Bernard Baruch hadir dalam suatu sidang Komite Keuangan Senat Amerika Serikat.  Pada saat sidang sedang berlangsung, komite meminta pendapat dan sarannya mengenai apa yang harus dilakukan untuk menghindari fluktuasi negatif yang terus menerus terjadi pada perekonomian nasional.
Mendengar permintaan itu, Baruch menjawab: “Buatlah suatu peraturan hukum yang dapat mengubah sifat manusia dan upayakan agar sifat itu berhubungan dengan apa yang ada di Taman Eden.”

Sifat dosa manusia telah menyebabkan kutuk secara ekonomi. Keserakahan, iri hati, dengki, mementingkan diri sendiri telah menyebabkan hilangnya keseimbangan dalam ekonomi dan ketidakstabilan pasar, tidak meratanya keadilan secara sosial dan tingginya kemiskinan.

Tuhan telah mengutuk sumber-sumber ekonomi (dalam hal ini tanah dan hasil bumi, Kejadian 3:17) sebagai akibat dosa manusia, Adam dan Hawa.  Pernyataan saran dari Bernard Baruch menyiratkan bahwa fluktuasi negatif ekonomi dunia akan terus terjadi oleh karena sudah dirusakkan oleh sifat dosa manusia sendiri.

Rancangan Allah adalah agar semua manusia mengalami kecukupan dalam segala sesuatu bahkan berlimpah. Namun, dosa merusak semuanya itu.  Di dalam dunia yang terus bergejolak secara ekonomi, dimana pada akhirnya ekonomi dunia akan runtuh, sebab dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, orang-orang yang percaya kepada Tuhan dapat tetap berharap kepada kuasa pemeliharaan Allah dalam kehidupannya.  

“Orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17)

Memadamkan Atau Membakar?

kel2016Dalam suatu penglihatan, John Bunyan melihat seorang pria menyiramkan air ke api yang menyala-nyala, tapi anehnya, api itu tidak padam-padam.  Karena penasaran, John mencaritahu mengapa api itu tidak padam tetapi tetap menyala bahkan terkadang membesar.  Ternyata, di sisi lain dari api itu, ada seseorang yang sedang bersembunyi dan sesekali menyiramkan bensin ke api itu sehingga menyala terus. 

Demikian halnya dengan gosip, fitnah atau rumor.  Gosip itu tidak akan pernah padam selama ada orang yang terus “membakarnya”, meskipun yang lain berusaha untuk memadamkan.  Tidak ada gosip yang diam, gosip selalu sibuk. Dari mulut yang satu ke telinga yang lain, lalu mulut yang sekawan dengan telinga itu menceritakan ke telinga yang lain, dan begitu seterusnya.

Seorang sejarawan Roma, Tacitus, berkata kepada seseorang yang bijak: “Kamu adalah raja dari mulutmu, tetapi saya adalah raja dari telinga saya.”  Apa artinya?  Kita adalah penguasa dari mulut dan penguasa dari telinga kita.  Kita dapat memilih perkataan yang baik atau jahat, yang membangun atau menjatuhkan.  Kita juga dapat memilih informasi berita apa yang mau kita dengar, apakah informasi yang baik atau jahat, yang membangun atau menjatuhkan.

Banyak orang tidak dapat menguasai mulutnya sehingga perkataannya hanyalah gosip dan fitnah serta menjatuhkan. Banyak pula yang tidak dapat menguasai telinganya sehingga yang didengarnya hanyalah berita buruk, gosip dan fitnah kepada sesama.

Ada sebuah legenda yang mengilustrasikan tentang gosip dan fitnah yang berhubungan dengan dewa Hindu.  Dikisahkan bahwa dewa itu memanah dengan anak panah semua orang yang hidup.  Anak panah itu melesat dan membunuh semua orang yang ada, tapi kemudian setelah semua orang mati, anak panah ini masih terus mencari sasaran tembaknya.  Karena tidak menemukan calon korban lain, maka anak panah ini melesat kembali kepada dewa itu dan hendak menyasar dan membunuh dewa itu sendiri.  Selama sisa hidupnya, sang dewa terus menerus lari dari kejaran anak panah yang hendak membunuhnya.

Orang yang menyebar gosip dan fitnah akan memakan sendiri akibat dari perkataannya.  Apa yang ia tabur akan ia tuai kembali.  Apa yang keluar dari mulutnya menyerang orang lain, akan kembali menyerang dirinya sendiri.

Itulah sebabnya firman Tuhan berkata: “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” (Keluaran 20:16) dan “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu.” (Imamat 19:16).
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus 4:31)

Firman Tuhan mengajar kita untuk menegur secara empat mata bila ada saudara kita seiman yang melakukan kesalahan.  Membicarakan kejelekan sesama kita kepada orang lain adalah tidak baik.  Berita-berita di televisi cenderung memuat info yang negatif dan buruk karena itulah yang disukai orang menurut salah seorang produser acara berita di Australia, hal ini juga terjadi di Indonesia. Berita negatif lebih tinggi ratingnya daripada berita yang baik.  Bahkan terkadang media justru menyebarkan gosip dan fitnah tentang orang lain.  Semua hal itu haruslah kita hindari agar kita memiliki hati dan pikiran yang baik dan murni.

Amsal 25:9b-10 berkata: “tetapi jangan buka rahasia orang lain, supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.”
“Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.” (Amsal 15:2)

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)

Kuburan Yang Ditumbuhi Pohon

ladgrimstonLady Anne Grimston adalah seorang wanita bangsawan Inggris yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. Ketika ia sedang sakit keras di atas tempat tidur dalam rumahnya yang megah, ia berkata: “Jikalau memang benar ada kebangkitan orang mati, maka biarlah tumbuh pohon-pohon yang menghancurkan makam saya.”
Ketika Lady Anne meninggal, ia dikuburkan di halaman gereja di Tewin, tak jauh dari King’s Cross Station, Inggris.   Kuburannya ditutupi dengan lempengan batu pualam dan dipagari dengan pagar besi sekelilingnya. Beberapa tahun kemudian, lempengan batu pualam di atas kuburannya bergeser sedikit.  Lama kelamaan, muncul retakan pada batu pualam itu, dan dari retakan itu muncul sebatang pohon kecil.
Pohon kecil itu terus bertumbuh dan bertumbuh, membuat batu pualam itu menjadi miring dan kemudian menghancurkan makam itu dari dalam hingga keluar.  Sampai saat ini, di atas kuburan Lady Anne Grimston berdiri empat batang pohon besar, yang akar-akarnya memenuhi makam itu.
Lady Anne Grimston's GraveApakah peristiwa ini adalah suatu kebetulan? Masyarakat percaya bahwa tantangan yang keluar dari mulut Lady Anne Grimston sebelum ia meninggal, telah dijawab oleh Tuhan yang Maha Kuasa.  Tumbuhnya empat batang pohon besar yang menghancurkan makam Lady Anne membuktikan bahwa keyakinannya salah.  Tuhan hendak membuktikan kepada kelompok yang tidak percaya kebangkitan orang mati kala itu, bahwa ada kebangkitan sesudah kematian jasmani.  Dan sampai hari ini, pohon-pohon di atas kuburan itu menjadi monumen untuk mengingat bahwa Tuhan telah menjawab tantangan Lady Anne Grimston.
 
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”
(Yohanes 11:25)
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
(2 Korintus 5:10)