Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
( 2 Korintus 4:18 )
Dalam hidup ini kita menderita bagi Kristus, sebab setiap orang yang mengikut Kristus harus memikul salibnya dan rela menderita bagi Dia.
Penderitaan yang dimaksudkan adalah penyaliban keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Kita tidak boleh mengasihi dunia ini sebab kasih kepada dunia adalah perseteruan dengan Allah.
Nats Alkitab di atas memberikan pengertian bagi kita bahwa setiap orang percaya harus memakai mata iman bukan mata duniawi. Dalam memandang berbagai hal dalam kehidupan ini, kita harus mengutamakan kekekalan daripada kesenangan yang sementara, kita harus mengarahkan mata kita kepada janji yang kekal, bukan kepada kepuasan yang fana.
Abraham dan Lot adalah dua pribadi yang dapat menjadi contoh bagaimana kehidupan orang yang memakai mata iman dan yang memakai mata duniawi. Ketika Abraham memberikan kesempatan bagi Lot untuk memilih daerah tempat tinggal, Lot memilih Sodom dan Gomora, suatu tempat yang merepresentasikan gemerlapnya dunia, kekayaan dan kesenangan duniawi. Sodom dan Gomora akhirnya dihancurkan karena kebejatan dosa penduduknya.
Berbeda dengan Lot, Abraham memakai mata iman. Ia memandang kepada janji Allah. Dan kemanapun ia pergi ia selalu berada dalam berkat Allah.
Tantangan apapun yang kita hadapi dalam hidup, apakah pekerjaan atau pelayanan, keluarga dan rumah tangga, dan segala aspek kehidupan kita, pakailah mata iman yang memandang kepada kekekalan dan mengutamakan kerajaan Allah.
Tuhan Yesus memberkati.