Seorang ahli keuangan bernama Bernard Baruch hadir dalam suatu sidang Komite Keuangan Senat Amerika Serikat. Pada saat sidang sedang berlangsung, komite meminta pendapat dan sarannya mengenai apa yang harus dilakukan untuk menghindari fluktuasi negatif yang terus menerus terjadi pada perekonomian nasional.
Mendengar permintaan itu, Baruch menjawab: “Buatlah suatu peraturan hukum yang dapat mengubah sifat manusia dan upayakan agar sifat itu berhubungan dengan apa yang ada di Taman Eden.”
Sifat dosa manusia telah menyebabkan kutuk secara ekonomi. Keserakahan, iri hati, dengki, mementingkan diri sendiri telah menyebabkan hilangnya keseimbangan dalam ekonomi dan ketidakstabilan pasar, tidak meratanya keadilan secara sosial dan tingginya kemiskinan.
Tuhan telah mengutuk sumber-sumber ekonomi (dalam hal ini tanah dan hasil bumi, Kejadian 3:17) sebagai akibat dosa manusia, Adam dan Hawa. Pernyataan saran dari Bernard Baruch menyiratkan bahwa fluktuasi negatif ekonomi dunia akan terus terjadi oleh karena sudah dirusakkan oleh sifat dosa manusia sendiri.
Rancangan Allah adalah agar semua manusia mengalami kecukupan dalam segala sesuatu bahkan berlimpah. Namun, dosa merusak semuanya itu. Di dalam dunia yang terus bergejolak secara ekonomi, dimana pada akhirnya ekonomi dunia akan runtuh, sebab dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, orang-orang yang percaya kepada Tuhan dapat tetap berharap kepada kuasa pemeliharaan Allah dalam kehidupannya.
“Orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17)