Lady Anne Grimston adalah seorang wanita bangsawan Inggris yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. Ketika ia sedang sakit keras di atas tempat tidur dalam rumahnya yang megah, ia berkata: “Jikalau memang benar ada kebangkitan orang mati, maka biarlah tumbuh pohon-pohon yang menghancurkan makam saya.”
Ketika Lady Anne meninggal, ia dikuburkan di halaman gereja di Tewin, tak jauh dari King’s Cross Station, Inggris. Kuburannya ditutupi dengan lempengan batu pualam dan dipagari dengan pagar besi sekelilingnya. Beberapa tahun kemudian, lempengan batu pualam di atas kuburannya bergeser sedikit. Lama kelamaan, muncul retakan pada batu pualam itu, dan dari retakan itu muncul sebatang pohon kecil.
Pohon kecil itu terus bertumbuh dan bertumbuh, membuat batu pualam itu menjadi miring dan kemudian menghancurkan makam itu dari dalam hingga keluar. Sampai saat ini, di atas kuburan Lady Anne Grimston berdiri empat batang pohon besar, yang akar-akarnya memenuhi makam itu.
Apakah peristiwa ini adalah suatu kebetulan? Masyarakat percaya bahwa tantangan yang keluar dari mulut Lady Anne Grimston sebelum ia meninggal, telah dijawab oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Tumbuhnya empat batang pohon besar yang menghancurkan makam Lady Anne membuktikan bahwa keyakinannya salah. Tuhan hendak membuktikan kepada kelompok yang tidak percaya kebangkitan orang mati kala itu, bahwa ada kebangkitan sesudah kematian jasmani. Dan sampai hari ini, pohon-pohon di atas kuburan itu menjadi monumen untuk mengingat bahwa Tuhan telah menjawab tantangan Lady Anne Grimston.
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”
(Yohanes 11:25)
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
(2 Korintus 5:10)