Ditahbiskan oleh manusia untuk mengerjakan suatu pelayanan tertentu, belum tentu datang dari Tuhan. Sebab pentahbisan manusia bisa datang dari motif-motif manusia yang berbeda dari Allah. Pengutusan oleh manusia terhadap seseorang untuk melakukan suatu tugas pelayanan pun belum tentu berasal dari Tuhan, demikian halnya pengurapan yang dikerjakan manusia, tidak akan bermakna apa-apa bila Allah sendiri tidak mengurapinya.
Adalah lebih penting untuk mencari dan memperoleh pentahbisan dari Allah, pengutusan oleh Roh Kudus dan pengurapan dari Sorga,, daripada mencari pengakuan-pengakuan dan berbagai seremoni pengangkatan yang tidak berasal dari Tuhan. Perkenanan, pengutusan, pengurapan serta pentahbisan Allah harus menjadi dasar dalam pelayanan kita.
Larry Keefauver menulis suatu pengertian mendalam tentang arti pelayanan sebagai berikut:
“Mencari kedudukan begitu berbeda dengan pelayanan. Beberapa orang mencari kedudukan sebagai staff di sebuah gereja. Yang lain berusaha memperoleh pengakuan dalam pelayanan tertentu di gereja. Apa pun kedudukan itu, kedudukan itu tidak membawa urapan dalam pelayanan.
Pelayanan dilahirkan di dalam diri kita oleh Roh Kudus. Ia memberi karunia kepada kita untuk melakukan pelayanan Yesus. Ia menghasilkan buah dalam diri kita supaya seperti pribadi Yesus Kristus. Seseorang tidak membutuhkan kedudukan atau pengakuan untuk melayani. Pelayanan adalah mengasihi dan melayani orang lain di dalam nama Yesus.
Seorang muda mendekati saya dan bertanya,”Kapankah saya ditahbiskan supaya saya dapat memulai pelayanan saya?” Pentahbisan tidak memberikan kuasa kepada seseorang untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Pentahbisan hanyalah pengakuan kepada seseorang untuk menjadi pelayan Tuhan.
Banyak kekacauan muncul sekarang ini mengenai kedudukan, jabatan, deskripsi tugas dan tanggung jawab dalam pelayanan. Pelayanan telah menjadi sebuah profesi dan bukan pengakuan hidup bahwa Yesus adalah Tuhan dan saya melayani orang lain di dalam nama-Nya.
Kedudukan dicari bukan demi pelayanan namun demi memperoleh pengakuan. Kita menyukai gelar, pujian dan perhatian publik. Namun pelayanan yang sebenarnya seringkali dilakukan secara rahasia ketika hanya Allah yang memperhatikan, bukan manusia. Kali berikutnya Anda melihat seseorang memiliki kebutuhan, layanilah orang itu di dalam nama Tuhan Yesus. Bila Anda bertemu seseorang yang belum mengenal Yesus, bantulah dia untuk memulihkan hubungannya dengan Allah melalui Kristus. Pada saat itu, Anda telah memasuki pelayanan.”
“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” (2 Korintus 5:18-19)