Setelah keluar dari Mesir, Musa menyuruh 12 orang untuk mengintai tanah Kanaan yang telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham nenek moyang mereka. (Sebab Abraham dan Ishak serta Yakub cucunya telah tinggal disitu, namun ketika kelaparan terjadi Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir oleh karena diminta oleh Yusuf anaknya, dan mereka akhirnya diperbudak di Mesir, 430 tahun lamanya bangsa Israel tinggal di tanah Mesir). Adapun yang dipilih adalah kepala-kepala dari tiap suku Israel. Karena jumlah suku Israel ada 12, maka jumlah pengintai ada 12 orang.
Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur;
dari suku Simeon: Safat bin Hori;
dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune;
dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf;
dari suku Efraim: Hosea bin Nun;
dari suku Benyamin: Palti bin Rafu;
dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi; dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi;
dari suku Dan: Amiel bin Gemali;
dari suku Asyer: Setur bin Mikhael; dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi;
dari suku Gad: Guel bin Makhi.
Itulah nama kedua belas orang pengintai yang dikirim Musa untuk mengintai tanah Perjanjian.
Dari keduabelas nama tersebut, ada satu nama yang mungkin saudara cari-cari tapi tidak ada. Siapakah dia? Yosua. Apakah Yosua tidak ikut dalam pengintaian? Yosua ikut. Lalu mengapa namanya tidak ada? Sebenarnya ada. Nama asli Yosua adalah Hosea bin Nun, dari suku Efraim. Musa memberinya nama baru yaitu Yosua.
Dari kedua belas orang pengintai itu, sepuluh orang tidak percaya bahwa Tuhan sanggup menolong mereka masuk ke tanah Kanaan. Hanya dua orang yang percaya bahwa Tuhan berkuasa menolong mereka masuk tanah perjanjian itu.
Akibat ketidakpercayaan bangsa Israel yang telah dihasut oleh sepuluh orang pengintai yang tidak percaya, Tuhan membuat mereka berputar-putar di padang gurun 40 tahun lamanya.
Setelah 40 tahun tersebut, Yosua dan Kaleb, dua orang pengintai yang percaya kepada Tuhan, masuk ke tanah perjanjian, sedangkan sepuluh orang pengintai yang tidak percaya itu mati di padang gurun.
(Bilangan 13:4-33)