Dalam hidup ini, ada situasi dan masalah yang bisa membuat seseorang menjadi stress. Kita semua tidak luput dari stress, hanya tingkat stress tiap orang berbeda-beda, ada yang ringan dan ada yang berat.
Pemazmur, Raja Daud yang terkenal sebagai seorang pemimpin besar, tidak luput dari stress. Tetapi, Daud tahu bagaimana cara mengatasi stress tersebut dengan benar.
Dalam Mazmur 43:5 tertulis: “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”
Dari ayat ini kita dapat mengetahui bahwa ada dua ciri orang mengalami stress yaitu:
1) jiwanya tertekan, dan
2) gelisah
Stress akan menyerang 3 area seorang manusia: roh, jiwa dan tubuhnya.
Secara roh, orang yang stress akan mengalami kemunduran rohani, hubungan pribadi dan persekutuan dengan Tuhan menjadi renggang. Padahal Tuhan tidak pernah jauh dari dirinya, melainkan sebaliknya.
Secara jiwa, pikiran, perasaan dan kehendak orang yang stress mengalami gangguan.
Secara jasmani, tubuh fisik akan mudah diserang berbagai penyakit dan kelemahan tubuh.
Lalu bagaimana cara mengatasi stress itu?
Dari ayat diatas kita melihat apa yang dilakukan raja Daud:
1. Berharap kepada Tuhan
Jangan berharap pertolongan dari manusia, jangan menaruh harapan pada harta, jangan berharap pertolongan di luar Tuhan. Karena pertolongan sejati datang dari Tuhan, maka kita harus berharap kepada Dia. Secara praktis dalam kehidupan kita, hal yang dapat kita lakukan sebagai wujud pengharapan kepada Tuhan adalah: berdoa kepada Tuhan mohon pertolongan-Nya, koreksi diri pribadi dan mohon pengampunan atas kesalahan dan dosa, membaca Alkitab dan merenungkan firman Allah, mengikuti kegiatan ibadah, mengampuni orang lain, mencaritahu kehendak Tuhan dan menantikan pertolongan-Nya.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 5:7 berkata: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
2. Bersyukur kepada Tuhan
Biasanya saat stress, sulit untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Yang keluar dari mulut justru sungutan, makian atau umpatan. Firman Tuhan mengajar kita untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal. Dalam 1 Tesalonika 5:18 tertulis: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Jangan kuatir tentang apapun juga, Tuhan Yesus berkata: ” Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27)
Dalam segala persoalan selalu ada jalan keluar. Ada jalan bagi orang-orang yang senantiasa sabar, beriman dan mengandalkan Tuhan. Ada kuasa Tuhan Yesus yang sanggup menolong.