Setiap orang percaya kepada Tuhan harus rela memikul salib dalam kehidupannya. Masing-masing orang salibnya berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kapasitas dirinya dan sesuai dengan kehendak Allah bagi tiap-tiap orang.
Salib berbicara tentang apa?
Malam sebelum Yesus disalib, Ia bergumul dalam doa di taman getsemani. “Kalau boleh biarlah cawan ini berlalu daripadaku, tetapi bukan kehendakku melainkan kehendakMu yang jadi”.
Disini kita dapat mengerti arti dari salib bagi kita, seperti Tuhan Yesus alami, yaitu:
Pergi ke tempat dimana kita tidak ingin pergi,
Berada di tempat dimana kita tidak ingin berada,
Melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan.
Mengapa kita tidak ingin pergi? Karena kedagingan dan hawa nafsu kita.
Mengapa kita tidak ingin berada di tempat yang Tuhan mau kita berada disana?
Karena kedagingan dan hawa nafsu kita.
Mengapa kita tidak ingin melakukan?
Karena kedagingan dan hawa nafsu kita.
Jadi salib berarti penanggalan keinginan daging dan hawa nafsu. Salib berarti kemauan dan ketaatan untuk melakukan kehendak Allah Bapa dalam hidup kita.
Sudahkah kita memikul salib kita? Ataukah kita membiarkan ‘salib’ itu tergeletak?