“Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.”
(2 Timotius 2:9)
Dalam pelayanan pemberitaan Injil Kristus, rasul Paulus menghadapi berbagai tantangan dan aniaya. Paulus pernah dirajam dengan batu dan hampir mati, ia juga pernah hampir mengalami amuk massa dalam situasi lainnya, dan ia juga mengalami dipenjara karena Injil.
Banyak orang membenci Injil sehingga mereka memenjarakan, menganiaya bahkan membunuh para pemberita Injil. Padahal Injil adalah kabar baik, Injil adalah kabar keselamatan dari Tuhan kepada manusia. Namun, sayangnya, banyak orang yang tidak mau menerima Injil itu.
Firman Tuhan dalam 2 Timotius ini jelas menyatakan walaupun seorang penginjil atau beribu-ribu orang penginjil dibelenggu dengan rantai penjara, namun Injil itu tidak dapat dibelenggu dengan apapun dan oleh siapapun.
Sebab Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Karena itu Injil tak akan dapat dan tak akan pernah dapat ditahan dan dibelenggu oleh siapapun.