Pecahan Kaca Yang Berharga

Pecahan-pecahan kaca dari barang rumah tangga saya buang di tempat sampah.  Cukup banyak juga pecahan kaca itu, tapi itu semua sudah tidak berharga, menurut saya. Tidak lama kemudian, saya hendak membuang sampah lagi, dan tentunya harus ke tempat sampah di depan rumah.  Ada perasaan kaget karena melihat pecahan-pecahan kaca yang tadi dibuang sudah tidak ada di tempat sampah, tapi sampah yang lainnya masih ada disitu.  Rupanya, pemulung sampah yang mengambilnya.  Aneh juga, untuk apa?
Lama setelah kejadian itu, saya berbincang dengan seorang paman yang pernah bekerja di pabrik kaca. Ia mengatakan bahwa kaca-kaca yang sudah pecah bisa dilebur kembali bersama dengan kaca-kaca lain, untuk kemudian dijadikan suatu produk kaca yang baru.  Ada yang dibentuk menjadi gelas, piring, dan mangkok yang bentuknya beragam, dari yang sederhana sampai yang indah.
Ternyata, sesuatu yang menurut pikiran saya sudah tidak berharga, pada kenyataannya sungguh sangat berharga.  Pabrik dengan mesin produksinya menghancurkannya dan meleburnya serta membentuknya kembali menjadi sesuatu yang baru.
Cerita di atas, ada kemiripan dengan kehidupan kita.  Adakalanya kita merasa hidup kita sudah tidak berharga.  Semua harapan nampaknya hancur, cita-cita tidak kesampaian, situasi kehidupan terasa kacau, rumah tangga morat-marit, pekerjaan berantakan, usaha bangkrut, pelayanan stagnan dan lain sebagainya. Dan kita merasa semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi harapan.
Renungkanlah ini saudara, jika pecahan-pecahan kaca itu dapat dilebur dan dibentuk kembali oleh pabrik kaca, maka kehidupan kita yang nampak hancur berkeping-keping sekalipun, juga dapat dibentuk kembali oleh sang Pencipta kita, yaitu Tuhan.  Ia akan ‘melebur setiap kepingan harapan’ dan mengubahnya menjadi karya yang indah.  Ia adalah ahlinya dalam memulihkan kehidupan kita.  Meskipun kehidupan kita nampaknya hancur dan tak berharga, bagi Tuhan hidup kita sangat berharga.
Percayalah bahwa selalu ada harapan di dalam Tuhan. Apa yang nampaknya tidak mungkin bagi manusia, sangat mungkin bagi Tuhan. Dia berkuasa memulihkan dan membentuk kembali kehidupan kita, menjadi sesuatu yang sangat indah di tangan-Nya.
Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu. (Yesaya 64:8)
Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.  (Yeremia 18:4)
“Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! (Yeremia 18:6)
God bless you!

Leave a Reply