Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
(Yohanes 9:3)
Bila ada kesulitan datang dalam hidup kita, kita sering mencari “kambing hitam”, diakui atau tidak diakui. Begitu juga bila ada teman kita yang mengalami kesulitan atau ada yang lahir cacat, maka kita akan bertanya siapa yang salah, apa penyebabnya dan berbagai macam pertanyaan yang menyalahkan. Bahkan terkadang kita juga menyalahkan diri sendiri, bila suatu masalah terjadi.
Tapi ayat di atas, dalam konteks sakit penyakit kebutaan yang dialami oleh seorang tunanetra kala itu, Tuhan Yesus jelas menyatakan bahwa bukan karena kesalahan orang itu dan bukan pula karena kesalahan orangtuanya, tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 4:12 mengajar kita supaya kita jangan heran akan suatu penderitaan karena semua orang percaya memang harus menanggung penderitaan karena Kristus. Bahkan, ayat 13 menyatakan bahwa kita harus bersukacita dengan apa yang kita alami, meskipun itu sebuah penderitaan, supaya kita juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan-Nya.
Jadi bila kita mengalami kesulitan atau masalah, jangan cepat-cepat menyalahkan seseorang, atau diri sendiri, atau bahkan menyalahkan Tuhan, jangan saudara, dan jangan kecewa, karena Tuhan pasti punya maksud yang indah di balik semua itu.
Roma 8:28 berkata: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Kiranya kita senantiasa kuat dalam penderitaan Kristus, dan tetap bersukacita. Jangan salahkan siapapun. (CJ)