Shalom saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Kita mengenal kata gembira dan sukacita. Ada yang menganggap gembira itu sama dengan sukacita, tapi ada juga yang menganggapnya berbeda. Menurut saya, gembira dan sukacita itu memang berbeda. Gembira cenderung merupakan luapan ekspresi rasa senang karena sesuatu hal yang baik dan didorong oleh emosi alamiah. Sedangkan sukacita lebih tinggi tingkatannya daripada gembira. Sukacita adalah suatu keadaan jiwa dan roh yang selalu bersyukur dan berbahagia dalam situasi apapun, dan sukacita itu dikerjakan oleh Roh Kudus. Dengan demikian, nampak ada perbedaan yang jelas antara kedua kata dan ekspresi ini, yaitu apa yang menggerakkannya. Bila kegembiraan itu digerakkan oleh situasi yang baik, maka sukacita justru digerakkan oleh Roh Kudus. Kegembiraan itu bergantung kepada situasi, sedangkan sukacita itu tidak bergantung pada satu keadaan tertentu, malah sukacita itu mengatasi situasi.
Filipi 4:4 berkata: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”. 1 Tesalonika 5:16 juga berisi perkataan untuk bersukacita senantiasa.
Jadi saudara yang dikasihi Tuhan, rupa-rupanya bersukacita itu bukan saja tidak tergantung situasi, tetapi sukacita itu malah harus ada dalam hidup kita setiap saat.
Kata senantiasa disini menunjuk kepada suatu waktu yang tidak berkesudahan, atau seterusnya. Jadi, sebagai orang percaya, tidak ada istilah bersukacita hanya di pagi hari, atau siang hari, atau malam hari. Sukacita harus pagi, siang dan malam, setiap saat harus bersukacita.
Kadang kita ragu, ah masa sih kita bisa bersukacita? Kalau lagi gagal, banyak masalah, masa bisa bersukacita? Jawabannya sederhana sekali, BISA. Kita bisa bukan karena kemampuan kita, tetapi karena dimampukan oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus sendiri yang telah memberikan damai sejahtera dan sukacita-Nya kepada kita yang percaya.
Yohanes 14:27 berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Dari ayat ini jelas sekali bahwa Tuhan Yesus sudah memberikan kepada kita damai sejahtera yang tidak sama dengan yang dari dunia ini. Damai sejahtera dan sukacita itu saling berhubungan erat. Orang yang damai sejahtera pasti bersukacita, dan orang yang bersukacita pasti damai sejahtera.
Dalam ayat yang lainnya, yaitu di dalam Yohanes 15:11, disebutkan tentang sukacita, bagaimana sukacita itu harus ada di dalam kita dan sukacita kita itu menjadi penuh.
Nah, yang jadi pertanyaan bagaimana caranya supaya sukacita kita menjadi penuh?
Ayat sebelumnya menjelaskan hal tersebut. Yaitu di Yohanes 15:9-10 mengenai firman Tuhan untuk saling mengasihi satu sama lain.
Wah disini luar biasa sekali, Tuhan memberikan kepada kita rahasia supaya kita terus bersukacita, gimana caranya? ya itu tadi di atas, mengasihi sesama kita.
Orang yang mengasihi sesamanya akan selalu dipenuhi sukacita, ini sudah pasti. Bila saudara ingin berbahagia maka bahagiakanlah orang lain. Jika saudara ingin bersukacita, maka kasihilah sesamamu. Jangan liat dia suku apa, dan latar belakang darimana, lihatlah bahwa ia adalah seseorang yang diciptakan Allah sama seperti kita, dan layak untuk dikasihi. Siapa sih yang layak? gak ada yang layak sebenarnya. Jadi karena itu, semua orang juga layak untuk dikasihi. Jika kita mampu mengasihi semua orang, saya sungguh yakin bahwa sukacita itu akan penuh dalam hidup kita. Bukankah orang yang membantu orang lain, sebenarnya sedang membantu dirinya sendiri?
Jika kita mengasihi orang lain, maka sukacita itu akan mengalir dari dalam hati kita dan meluap-luap sampai lebih banyak lagi orang yang akan bertobat dan percaya.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah kita saling mengasihi dan terus bersukacita dalam segala perkara. Jika kita selalu bersukacita, maka hidup kita akan sungguh-sungguh berbahagia senantiasa, karena ada Tuhan dalam hidup kita.
Saya tertarik dengan Berita Injil..tolong share ke saya, kesaksian2/renungan dari Berita Injil….terima kasih, Tuhan memberkati pelayanan Berita Injil….:)
Shalom, Sdr. Ferdy,
kami akan share kesaksian dan renungan melalui email.
Kami berdoa agar sdr. Ferdy selalu diberikan kekuatan iman dan semakin bertumbuh dalam Tuhan serta diberkati Tuhan senantiasa. Tuhan Yesus memberkati.