Banyak orang berpikir bahwa bencana alam merupakan kejadian biasa yang tidak ada hubungannya dengan Allah, Sang Pencipta. Tapi, Alkitab jelas sekali memberikan pengertian bahwa segala sesuatu diatur oleh Tuhan dan berada dalam kuasa dan pengendalian Tuhan.
Bencana yang terjadi di Sodom dan Gomora, yang menghancurkan dan membinasakan seluruh penduduknya, kecuali Lot dan keluarganya, adalah penghukuman dari Tuhan akibat dosa mereka yang teramat jahat di mata Tuhan.
Sebelumnya, ada juga bencana banjir terbesar, yaitu air bah yang menutupi seluruh bumi, sehingga memunahkan semua manusia dan mahluk yang hidup di darat, kecuali Nuh dan keluarganya serta binatang-binatang yang ikut bersamanya dalam bahtera.
Ketika bangsa Israel ditahan oleh raja Mesir, Firaun, agar tidak pergi keluar dari Mesir, maka Tuhan mendatangkan tulah bencana hingga 10 macam, yang merupakan teguran keras dan penghukuman serta hajaran yang menghendaki agar mereka mentaati kehendak Tuhan bagi Israel, dan sebenarnya juga merupakan teguran bagi bangsa Mesir agar menyembah Allah yang benar.
Banyak kejadian bencana yang merupakan teguran dari Tuhan agar manusia bertobat dari hidupnya yang jahat dan berbalik kepada Allah yang benar serta hidup sesuai dengan firman Allah.
Tsunami di Aceh termasuk bencana yang merupakan teguran Tuhan bagi suku Aceh. Tuhan Yesus mengasihi Aceh, karena itu Dia menegur agar Aceh percaya kepadaNya.
Bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004 merupakan teguran Tuhan bagi suku Aceh untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, jalan kebenaran dan kehidupan. Tidak ada jalan menuju sorga selain Tuhan Yesus. Amsal 14:12 berkata: Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Tuhan Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6)