Pulang Dimarahin, Gak Pulang Dicariin

ImageSehabis dari pelayanan, saya naik Busway pulang menuju ke kantor tempat pelayanan.  Busway di Jakarta rasanya semakin nyaman, ada AC, tidak terlalu ramai, murah pula apalagi ada armada-armada bus yang baru didatangkan dari luar negeri, sehingga waktu tunggu di terminal busway lebih singkat.  Mungkin hal seperti ini akan lebih terasa pada jam-jam yang tidak sibuk.

Setelah turun dari Busway, saya naik angkot dan disitu ada sticker yang membuat saya tersenyum. Kata-katanya seperti judul tulisan ini: “Pulang dimarahin, gak pulang dicariin”.  Dalam hati saya bergumam, kasian banget ya bapak sopir ini, pulang ke rumah dimarahin istri, tapi kalo tidak pulang malah dicariin.  Ironis sekali, setelah capek seharian bekerja, berpanas-panasan di dalam mobil yang tidak ada AC, kena asap bermacam kendaraan bermotor, mungkin juga lapar karena makan seadanya di jalanan, eh sampai di rumah, malah dimarah-marahin, padahal keinginan dalam hati pasti ingin disambut dengan senyuman penuh kerinduan yang hangat.

Amsal 21:19 berkata: “Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.” dan Amsal 27:15  mengatakan: “Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.”  Ayat ini sudah ada sejak kurang lebih 4000 tahun lalu, di masa jaman raja Salomo memerintah, dan merupakan hikmat Salomo, yang diperolehnya dari Tuhan.  Rupanya, pertengkaran dalam rumah tangga sudah ada sejak jaman dulu. Dan kebiasaan istri marah-marah juga sudah ada sejak dulu. Jelas sekali ayat ini bermaksud untuk menegur para istri agar bersikap sabar dan mengendalikan emosinya.

Amsal 12:4 juga mengatakan: “Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.”  Marilah para isteri bersikap lebih bijaksana dalam bertutur kata dan berbicara agar rumah tangga tenang dan tenteram, suami pun senang dan bahagia.

Buat para suami, bersabarlah dan tetap kasihi isteri, bila isteri masih belum bisa menjaga emosi dan perkataan yang baik. Doakan mereka agar Tuhan mengubahkan menjadi baru. 
Rumah tangga harus tetap utuh di dalam kasih sejati dari Tuhan.  Pengampunan dan pengertian sangat dibutuhkan keberadaannya dalam hati setiap pasangan agar keluarga selalu harmonis dan manis. 

Jagalah kehormatan pasangan, baik suami ataupun isteri, dihadapan orang lain, dan jangan menjatuhkan martabat pasangan anda supaya hatinya tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan bersama.  Jadi , sticker tadi itu seharusnya berbunyi: “Dimanapun kau berada, doa dan cintaku bersamamu”. Ini baru mantap namanya. 

Kiranya kasih Tuhan Yesus selalu melimpah dalam hati kita semua. Amin. Tuhan memberkati.

Leave a Reply