Ajari Anak-anak Dengan Firman Tuhan

Tugas mendidik anak jangan semata-mata diserahkan kepada sekolah atau guru.  Sebagai orangtua, harus punya peranan yang aktif dalam membimbing anak agar menjadi anak yang takut akan Tuhan. 

Bila seorang anak kecil dari kelas 1 SD bersekolah di sekolah negeri, dan di sekolahnya tidak mendapatkan pelajaran agama Kristen, melainkan agama lain, dan diperparah lagi dengan tidak adanya bimbingan dari orangtua mengenai kerohanian Kristen, maka jangan kecewa atau bingung bila suatu saat anak itu berbeda imannya dengan orangtua.

Kontinuitas atau kelangsungan yang tetap dari suatu doktrin yang terus menerus diajarkan kepada seorang anak, akan membuat otaknya atau pikirannya terbentuk sebagaimana yang diajarkan.  Oleh karena itu, semua orang tua jangan berusaha menghindar dari tugas untuk mendidik anak. 

Ulangan 6:7 berisi perintah Tuhan kepada para orangtua untuk mengajar anak-anak mereka dalam takut akan Tuhan, supaya anak-anak mereka melakukan kehendak Tuhan dan hidupnya diberkati di bumi.

Jangan mengandalkan satu atau dua jam di sekolah minggu, lalu berharap anak akan menjadi berperilaku baik, padahal orangtua bersikap kasar dan tidak memberi teladan yang baik di rumah, serta tidak mengajarkan Firman Tuhan.

Mazmur 112:1-2 berkata : “Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.  Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.” 

Otak manusia bisa diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan agar memiliki berbagai keahlian dan kemampuan untuk maju dan mandiri, tetapi kita tidak boleh lupa kepada akar masalahnya, yakni apa yang menjadi kunci agar seseorang berhasil.    Dalam Amsal 1:7 tertulis: ”Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”   Jadi, takut akan Tuhan itulah kuncinya.

Firman Tuhan itu benar, terbukti bahwa negara-negara Kristen merupakan negara-negara yang sangat diberkati, tangguh dan perkasa.  Bahkan Amerika Serikat menjadi polisi dunia, yang mengatur berbagai kebijakan politik, ekonomi dan militer.  Eropa pun demikian, meskipun sekarang ini terjadi kemerosotan kekristenan di negara-negara benua tersebut.  Mereka telah melupakan Tuhan, dan akar iman mereka dalam Kristus, karena kenyamanan dan kesenangan dunia yang membuai hidup mereka. Krisis ekonomi yang terjadi sekarang merupakan peristiwa yang diijinkan Tuhan untuk menegur mereka agar kembali kepada iman dan kasih mereka yang mula-mula.

Bila kita mau anak cucu kita perkasa dan menjadi generasi tangguh, kita harus hidup takut akan Tuhan, dan ajari mereka dengan Firman Tuhan, dan hidup sesuai kehendak Tuhan.

Leave a Reply