Apa Dampak Iman Kita?

    Kita sering tidak menyadari bahwa iman kita pada umumnya adalah iman yang dangkal.  Buktinya? Kita seringkali berpikir bahwa iman kita harus berdampak secara lahiriah.  Misalnya, kalau kita rajin beribadah, maka dampaknya ekonomi kita harus meningkat.

     Apakah dengan meningkatkan iman kita, maka kita berhak menuntut kepada Allah atas hal-hal yang kita inginkan?  Apakah bila kita sudah beribadah dengan rajin, kita berhak menuntut kepada Allah untuk kesuksesan, keberhasilan, dan kebanggaan pribadi?
     Bayangkanlah anak kita sendiri, dia rajin mencuci piring dan menyapu lantai, lalu sesudah itu dia berkata: “Mana hadiah dari papa dan mama atas kerajinanku mencuci piring dan menyapu lantai? Ayo berikan, kalau tidak aku tidak mau lagi melakukannya!”

     Apakah hubungan anak dengan orangtuanya didasarkan pada pamrih? Bukankah itu semata-mata berdasarkan kasih?  Demikianlah hubungan kita dengan Bapa di sorga.  Kita rajin beribadah bukan karena berharap pamrih dari Allah, tetapi karena kasih kita kepada Dia.  Kita beriman bukan supaya keinginan lahiriah kita tercapai, tetapi supaya rancangan Allah tercapai dalam hidup kita.

     Berhentilah memikirkan dan mengkuatirkan hal-hal lahiriah, sebab fokus kita adalah mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, yang lain-lain pasti akan Tuhan tambahkan dalam hidup kita.
     Perhatikan ayat dalam Ibrani 11:27, “Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.”
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Musa meninggalkan Mesir karena imannya kepada Allah.  Dari ayat ini nampak jelas bahwa dampak dari iman Musa adalah dia tidak kompromi dengan ketidakbenaran.  Kemewahan Istana Mesir bukanlah merupakan kehendak Tuhan bagi Musa, tetapi ia dipilih untuk membebaskan umat Israel.  Panggilan Ilahi itu lebih berharga, pelayanan dan ibadah merupakan hal yang utama. 

      Dampak dari peningkatan iman kita seharusnya nampak dalam kehidupan kita sehari-hari, pikiran, tutur kata dan sikap perbuatan kita, berubah dari hari ke hari menjadi semakin berkenan kepada Allah. Dampak dari peningkatan iman itu pula, membuat kita selalu bersukacita, dan damai sejahtera, serta tidak kompromi dengan dosa meskipun dosa itu begitu menarik kelihatannya. 

     Dampak dari peningkatan iman kita ialah tidak korupsi, tidak berani menipu, tidak berkata jahat tentang orang lain, berani berkata tidak terhadap kejahatan apapun,  selalu melimpah dalam kasih persaudaraan.  Dampak dari peningkatan iman akan membuat komunitas gereja menjadi indah karena saling mengasihi satu sama lain.  Jadilah orang Kristen yang berdampak kepada lingkungan sekitar karena iman yang teguh.
     Tuhan Yesus memberkati!

Leave a Reply