Matius 4 : 1-11 menceritakan bagaimana Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis. Kejadian ini bagi sebagian orang terasa aneh, sehingga timbul beberapa pertanyaan dan pernyataan seperti berikut:
– kok Tuhan Yesus dicobai? Kalau Dia Tuhan mengapa dia dicobai oleh Iblis?
– Iblis tidak akan berani mencobai Tuhan, jadi kalau Yesus dicobai maka Yesus bukan Tuhan.
Pertanyaan tersebut saya baca dalam sebuah tulisan dari orang yang murtad dari imannya kepada Tuhan Yesus. Sangat disayangkan bahwa pengertiannya yang kurang mengenai firman Tuhan dan ketergantungannya kepada cara berpikir yang salah menjadikannya murtad. Iman Kristiani tidak bertentangan dengan akal logika, tetapi justru melampaui akal logika manusia itu.
Lalu mengapa Yesus dicobai Iblis?
Jawabannya jelas karena Dia berada dalam tubuh daging yaitu tubuh manusia, Yesus adalah Allah 100% dan manusia 100%, itu sebabnya Yesus seringkali menyebut diri-Nya sebagai “Anak Manusia” untuk menunjukkan kemanusiaan-Nya.
Sebagai manusia, Dia juga mengalami pencobaan-pencobaan yang sama yang dialami oleh manusia dalam tubuh daging ini. Pencobaan Iblis bertujuan untuk menjatuhkan Yesus ke dalam dosa yang sama dengan Adam, manusia yang pertama. Perbedaan antara Yesus dan Adam sangat jelas. Adam dibentuk dari tanah dan diberikan nafas hidup, tetapi Yesus tidak demikian. Dia, yang adalah Allah sendiri, masuk ke dalam rahim perawan Maria, dan menjadi manusia.
Alkitab berkata bahwa “semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Adam dan Hawa berbuat dosa setelah gagal mengatasi pencobaan Iblis di taman Eden, sehingga mereka kehilangan kemuliaan Allah. Hal yang sama pula dikerjakan oleh Iblis kepada Yesus dalam kemanusiaan-Nya, supaya Dia jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan-Nya sebagai Allah. Jika Yesus gagal mengatasi pencobaan Iblis, maka akan muncul ungkapan bernada ejekan: “Ternyata Allah sendiri tidak sanggup mengatasi pencobaan Iblis!, dalam rupa-Nya sebagai manusia”.
Tapi, syukur kepada Bapa, dan terpujilah Tuhan Yesus karena Dia membuktikan bahwa dalam rupa dan keberadaan-Nya sebagai manusia, Dia sanggup menang mengatasi pencobaan.
Saya akan mengambil suatu contoh, bila saudara punya kuasa untuk mengubah diri anda menjadi sesuatu yang lain, misalnya menjadi kucing, maka ketika saudara menjadi seekor kucing, saudara akan mengalami kesulitan dan pencobaan serta ujian sebagai seekor kucing. Anjing tidak akan peduli apakah saudara sebenarnya adalah manusia, karena dalam rupa dan keberadaan seekor kucing, anda akan dikejar-kejar oleh Anjing. Anda harus mengalami kesulitan yang sama dengan kucing-kucing lain.
Ini hanyalah sebagai gambaran saja, agar saudara mengerti penjelasan di atas. Namun, keterbukaan saudara kepada Injil dan iman saudara lah yang akan membuat anda mengerti dengan sepenuhnya apa yang saya sampaikan.
Sebab bagi orang-orang yang tidak percaya, firman Tuhan nampak seperti kebodohan, tetapi bagi orang percaya, firman Tuhan itu mulia dan menjadi terang yang bercahaya dalam hidupnya.
Tiga area dalam kehidupan manusia yang dicobai Iblis, nampak dari kisah pencobaan ini.
Yang pertama:
Yesus dicobai dalam hal keinginan daging. Iblis menyuruh-Nya untuk mengubah batu menjadi roti, tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa manusia tidak hidup dari roti saja melainkan dari Firman Allah. (Matius 4:4).
Perhatikan bahwa ayat yang bunyinya sama terdapat dalam Ulangan 8:3 : “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.” Bangsa Israel pernah dicobai dengan hal yang sama, yakni keinginan daging, dan mereka telah gagal di padang gurun. Hanya dua orang saja yang keluar dari Mesir berhasil masuk ke tanah perjanjian yaitu Yosua dan Kaleb, selebihnya adalah keturunan yang lahir di padang gurun.
Kedua:
Yesus dicobai dalam hal keangkuhan atau kesombongan. Iblis menyuruh-Nya menjatuhkan diri ke bawah, karena pasti malaikat akan menatang-Nya dan menolong-Nya. Tapi Yesus berkata: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”. Sebagai Yang Maha Kuasa, bukan hal yang susah untuk menjatuhkan diri tanpa terluka sedikitpun, tetapi hal itu merupakan suatu pelanggaran dosa yang terjadi bila dilakukan. Kesombongan merupakan dosa yang tidak berkenan. Allah tidak dapat melanggar kekudusan-Nya sendiri, sehingga Yesus, yang adalah manusia 100% dan Allah 100%, tidak mau melakukan hal itu, karena itu merupakan kesombongan diri.
Ketiga:
Yesus dicobai dalam hal keinginan mata dan hawa nafsu duniawi. Iblis memperlihatkan semua kerajaan dunia beserta kemegahannya dan menawarkan itu semua kepada Yesus, asal Dia mau menyembah Iblis. Jadi, ini tidak meniadakan fakta bahwa Yesus adalah Allah, tetapi kita mengerti bahwa Iblis sedang berusaha menjatuhkan Yesus dari kemuliaan-Nya dan kesucian-Nya serta ketidakberdosaan-Nya. Untuk pencobaan yang ketiga ini, Tuhan Yesus berkata: “”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Yesus terbukti menang atas Iblis. Dan kemenangan Yesus atas pencobaan Iblis, merupakan kemenangan yang seharusnya dimiliki oleh Adam dan Hawa, dulu sekali ketika mereka juga dicobai Iblis.
Adam membawa kita, seluruh manusia, kepada maut, tetapi Yesus membawa kita kepada hidup, sebagaimana tertulis dalam Roma 5:17 , “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.”
Tuhan memberkati saudara senantiasa dan saya berdoa supaya iman saudara bertumbuh ke arah Kristus supaya engkau hidup dan memperoleh keselamatan kekal di dalam Dia. Amin.