“Besok saya pasti hadir!”, begitu kira-kira jawaban seorang bapak kepada temannya yang menanyakan kesanggupannya untuk datang ke suatu acara. Maksudnya memang jelas, bahwa dia akan hadir besok. Tapi, ternyata kata-kata tersebut kurang baik secara Alkitabiah, dan berdasarkan Firman Tuhan, perkataan semacam itu seharusnya tidak terucap dari mulut kita. Apa sebab tidak boleh berkata demikian? Karena kita tidak tahu apakah besok masih hidup atau tidak di bumi ini.
Saya pernah mendengar seorang bapak yang sedang kampanye untuk salah satu kandidat gubernur di Jawa Barat. Dia mengatakan, “Saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan, tetapi saya sampaikan hari ini bahwa bapak…. (nama calon disebutkan) pasti akan menang!”. Bagaimana bisa berkata tidak mendahului Tuhan, tapi prakteknya dia sudah mendahului Tuhan? Akhirnya, sang kandidat kalah dari kandidat gubernur lain. Betapa malunya bapak ini yang sudah menggembar-gemborkan hal itu di mana-mana.
Dalam Yakobus 4:13-15 tertulis: ”
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung, ” sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Pesan dari ayat ini sangat jelas, kita harus berkata “jika Tuhan menghendakinya”, atau “kalau Tuhan berkenan”, untuk merencanakan sesuatu hal, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Jadi, semua rencana kita harus kita serahkan kepada Tuhan dan dengan rendah hati kita berkata: “Jika Tuhan berkenan”.
Kalau saudara punya rencana bisnis atau usaha atau bahkan pelayanan sekalipun, jangan dengan congkak berkata akan berhasil dengan begini dan begitu, sebab semua urusan kita ada dalam kuasa Allah. Firman Tuhan berkata bahwa Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati (Yak. 4:6).
Dalam hal apapun di hidup kita, biarlah kita merendahkan diri dan memiliki kerendahan hati, menyadari bahwa semua ada di dalam tangan Tuhan yang penuh kuasa.
Sebentar lagi kita masuk ke tahun yang baru, tahun 2013, biarlah kita dengan rendah hati berkata “Kalau Tuhan berkenan, saya akan melakukan ini dan itu, dan kiranya Tuhan memberkati kehidupan saya, di sepanjang tahun yang baru”.
Saya percaya berkat Tuhan akan menyertai kita yang rendah hati dan berserah kepada Tuhan Yesus.
Amsal 22:4 berkata: “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”
dan lagi, kita beroleh dukungan dari Tuhan sendiri yang berkata: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
Selamat menyongsong tahun baru 2013. Berkat dan damai sejahtera dari Bapa dan kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus di dalam persekutuan dengan Roh Kudus, menyertai kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.