Apa ekspresi Natalmu?
Mungkin ini adalah pertanyaan sederhana yang akan memperoleh berbagai macam jawaban.
Natal merupakan hari perayaan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Meskipun tanggal kelahiran Yesus ke bumi tidak diketahui secara pasti bulan Desember, namun intinya adalah bahwa kita merayakan datangnya pribadi Allah ke dalam dunia ini. Ada orang-orang yang pernah saya temui, mereka tidak tahu kapan mereka dilahirkan, tetapi mereka menetapkan suatu tanggal tertentu untuk merayakan hari kelahiran mereka.
Tradisi gereja mula-mula, tidak menekankan perayaan kelahiran Tuhan Yesus, tetapi lebih kepada kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Jemaat mula-mula lebih fokus dalam merayakan Paskah. Namun, mengingat kejadian kelahiran Tuhan Yesus, merupakan suatu peristiwa yang ajaib, maka dirayakanlah Natal kelahiran Yesus tersebut.
Bukan tanggal yang menjadi fokus, melainkan esensi dari Natal itu, bahwa oleh Kasih Allah, Ia turun ke dunia, menjadi manusia sama seperti kita. Kelahiran-Nya ditandai dengan kemeriahan para bala tentara Malaikat sorga yang menunjukkan kemuliaan kepada para gembala, serta bintang yang bersinar terang, menandai lahirnya Juruselamat dunia, yang dilihat oleh para Majus.
Dalam Yohanes 3:16 tertulis: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Kembali kepada pertanyaan di awal, apakah ekspresi natalmu?
Kebiasaan kita di hari Natal adalah merayakannya dengan ibadah di hari Natal, diiringi keceriaan dalam berbagi kado atau hadiah Natal. Ada orang yang merayakannya dengan menyiapkan baju baru, sepatu baru atau hal-hal lahiriah lainnya yang serba baru dan terkadang mewah. Di Manado, Natal identik dengan belanja barang-barang baru, sehingga kalau sudah mendekati bulan Desember, jalanan macet dengan orang-orang yang sibuk berbelanja sana sini. Tapi, bukan hanya di Manado saja, hal ini juga terjadi di kota-kota lain.
Bahkan di negara yang mayoritas non-Kristen pun, Natal dirayakan dengan begitu mewah. Tahun 2012 ini, di Dubai, Uni Emirat Arab, sebuah hotel memasang pohon Natal termahal di dunia, yang ornamen-ornamennya di lapisi emas dan terdiri dari berbagai perhiasan serta berlian, yang akan dicatat dalam Guinnes Book of The Records. Di Tokyo, Jepang, kemeriahan Natal pun begitu terasa, meskipun mayoritas penduduknya bukanlah Kristen.
Memang, Natal kelahiran Tuhan Yesus, adalah peristiwa yang luar biasa ajaib, namun bukan berarti bahwa kita harus merayakannya secara glamour, penuh kemewahan. Sebab, ekspresi Natal dari Allah justru menunjukkan sebuah kesederhanaan. Ia dilahirkan di kandang domba, yang begitu hina. Apakah Dia tidak mampu? Jelas Allah mampu lahir di tempat yang lebih baik, tetapi Dia memilih sebuah kandang domba dan sebuah palungan untuk menjadi tempatnya berbaring. Tuhan menunjukkan bahwa kelahiran-Nya bukanlah untuk suatu kesombongan, tetapi Dia menunjukkan kerendahan hati-Nya, bukan saja kerelaan-Nya menjadi manusia sama seperti kita, tetapi juga kerelaan-Nya sampai serendah-rendah-Nya dalam sudut pandang manusia umumnya, yang mementingkan lahiriah daripada batiniah.
Di Natal 2012 ini, biarlah ekspresi Natal kita adalah kesederhanaan dan kepedulian kepada sesama. Membeli baju atau sepatu baru boleh saja, karena mungkin memang hanya setahun sekali kita membelinya. Tetapi, yang terutama adalah perubahan sikap hati kita, batiniah kita, agar di Natal ini, hidup kita sungguh-sungguh memuliakan Tuhan.
Bukankah Dia telah mengaruniakan kepada kita segala yang baik dari dalam Sorga? Dia datang karena kasih-Nya pada kita yang besar. Tanpa kedatangan-Nya, maka bagi kita tidak ada harapan untuk keselamatan dan kehidupan kekal.
Ada banyak orang di sekitar kita yang perlu kasih Allah. Tunjukkanlah dan nyatakanlah kasih Allah itu, yang telah kita terima, kepada mereka, melalui sikap dan perbuatan kita yang baik dan penuh kasih. Mulailah dari keluarga kita, kepada suami atau istri, orang tua, atau anak-anak kita, agar kasih Allah itu terpancar keluar dan mereka dapat merasakan betapa Allah mengasihi mereka juga, karena melihat kasih kita.
Apakah ekspresi Natalmu?
Kesederhanaan dan kepedulian dan satu lagi ialah ucapan syukur kepada Allah yang telah begitu baik kepada kita.
Sebab manusia tidak layak menerima kebaikan Allah, tetapi Ia mau memberikannya kepada kita sebagai suatu anugerah.
Tidak ada yang dapat membeli keselamatan, sebab keselamatan itu begitu mahal harganya. Tidak ada pula yang dapat memperoleh dan meraih keselamatan itu, meskipun dengan perbuatan baik dan amal saleh yang besar, sebab manusia sudah jatuh dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23 berkata: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Itu sebabnya Ia memberikannya secara cuma-cuma bagi saudara dan saya, sebagai suatu anugerah dan kasih karunia yang ajaib.
Selamat Hari Natal 2012 dan selamat menyongsong tahun baru 2013. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Bapa di sorga dan dari Tuhan Yesus Kristus, dalam persekutuan dan penghiburan Roh Kudus, menyertai kita semua senantiasa.
Amin.