Alkisah, para setan mengadakan suatu rapat besar tahunan di suatu tempat. Seluruh setan yang ada di dunia berkumpul untuk menghadiri acara tersebut.
Salah satu agenda utama rapat adalah mengenai penentuan metode baru untuk menyesatkan manusia, sebab sesuai perkembangan zaman, teknik dan strategi penyesatan harus diperbarui terus menerus.
Usulan pertama, agar setan menanamkan hawa nafsu jahat dalam hati manusia. Tapi, cara ini dianggap sudah usang karena sudah dari dulu digunakan setan, lagipula manusia akan menyadari akan pengaruh setan dalam dirinya. Strategi ini masih digunakan sehingga dianggap bukan hal yang baru.
Usul kedua, agar setan menanamkan egoisme atau rasa cinta diri sendiri dalam hati manusia agar mereka tidak peduli kepada orang lain dan tidak peduli kepada Tuhan. Sebagian besar setan yang hadir menganggap ini masih pola lama dan sebagian besar manusia sudah menyadari ini sebagai kebencian sehingga akan menghindarinya.
Usul ketiga, agar setan membuat manusia tidak sadar mana yang benar dan mana yang salah. Yang benar jadi salah dan yang salah dianggap benar. Usul ini dianggap juga masih pola lama yang masih dipakai sampai sekarang.
Usul keempat diberikan oleh salah satu setan lulusan universitas setan terkenal. Setan ini mengusulkan agar manusia dikelabui dengan sesuatu yang akan membuatnya kehabisan waktu dan fokus hidup sehingga manusia tidak lagi sepenuhnya berpikir tentang Tuhan, sesama dan segala kegiatan rohani. Ketua rapat dan para hadirin setan penasaran dan bertanya: “Bagaimana caranya?”
Setan pengusul itu pun mengungkapkan strateginya yaitu agar dibuatkan “GAME ONLINE”, supaya manusia terjerat hati dan pikirannya serta kehilangan fokus hidup, dan tidak peduli.
Usul itu disetujui dan diputuskan untuk mulai diberlakukan setelah rapat selesai. Dan mulailah di seluruh dunia, game online menguasai jutaan manusia hingga saat ini.
Tentu saja cerita tentang rapat para setan hanyalah sebuah kisah ilustrasi. Inti dari renungan hari ini adalah agar kita tidak terjerat dengan berbagai ilah jaman ini. Bentuk-bentuk penyembahan berhala modern ada berbagai macam, marilah kita mewaspadainya agar tidak terjerumus di dalamnya.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)