“…supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” Efesus 5:27
Perkawinan antara jemaat dengan Kristus sang Raja disebutkan dalam surat Wahyu, akan terjadi pada saat Tuhan Yesus menjemput umat-Nya di akhir jaman. Ini adalah perkawinan yang tidak sama dengan pengertian perkawinan yang ada di dunia sekarang ini. Tuhan Yesus jelas menyebutkan bahwa di sorga tidak ada kawin mawin secara jasmani. Ini merupakan suatu konsep Allah yang harus kita mengerti dengan benar.
Oleh karena perkawinan ini sifatnya bukan jasmani, maka yang utama adalah bukan persiapan-persiapan secara jasmani melainkan persiapan rohani. Sebab jasmani kita bukan semakin cantik atau gagah, tetapi semakin kisut dan merosot. Maka, dalam 2 Korintus 4:16 kita mengerti bahwa bukan lahiriah kita yang utama, melainkan yang batiniah, sebab yang lahiriah itu merosot tetapi yang batiniah dibaharui dari sehari ke sehari.
Jadi, jemaat sebagai mempelai Kristus harus sungguh-sungguh mempersiapkan batiniahnya agar semakin sempurna. Memang, saat kita hidup sekarang ini, kita hidup di dalam tubuh daging, sehingga tubuh daging ini pun harus ditaklukkan kepada kehendak Roh Kudus. Jadi, meskipun batiniah kita yang dibaharui, tetapi lahiriah kita, yaitu tubuh ini tidak boleh diserahkan kepada perbuatan dosa, melainkan ditundukkan pada kuasa dan kehendak Roh Kudus.
Surat Efesus pasal 5 ayat 22 sampai 33 menjelaskan tentang hubungan antara suami dan isteri yang harus dilandasi oleh kasih dan penundukan diri. Namun, hal ini juga dihubungkan dengan hubungan antara Kristus dengan jemaat. Jemaat adalah mempelai Kristus sehingga jemaat harus tunduk dan taat kepada Tuhan Yesus. Sementara itu, Kristus adalah kepala jemaat yang mengasihi dengan kasih yang tak terbatas.
Kehendak Tuhan Yesus bagi mempelainya yaitu kita, jemaat-Nya, adalah agar kita hidup kudus dan tidak bercela di hadapan-Nya. Penundukan total kepada kehendak Tuhan merupakan syarat mutlak menjadi mempelai Kristus. Kasih Kristus tidak dapat dipungkiri, sudah pasti selalu tersedia dalam jumlah yang tak terbatas dan kekal.
Marilah kita tunduk dan taat kepada Kristus, karena dengan demikian hidup kita menjadi kudus dan berkenan kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, amin!