Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.(Kejadian 5:24)
Niat untuk mendekat kepada Allah haruslah datang dari diri sendiri. Henokh adalah contoh orang yang niat dan kerinduannya hanya untuk Allah. Ia mencari Allah,menemukan-Nya dan bergaul dengan Allah. Dalam konteks di jaman-Nya bagaimana cara Henokh bergaul dengan Allah mungkin menjadi pertanyaan. Namun, secara jelas Alkitab berkata bahwa Allah dapat berbicara, Allah bahkan seringkali menjumpai manusia dalam wujud yang nampak oleh mata. Apalagi di jaman Henokh, bahkan Yakub pun berjumpa dan bergumul dengan Allah ketika ia menyendiri dan mencari-Nya.
Mencari Allah dalam konteks kekinian adalah usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membaca dan merenungkan firman-Nya, berdoa, memuji Tuhan melalui kidung pujian. Hakikat terpenting dalam pergaulan dengan Allah adalah hati kita yang senantiasa tertuju kepada Allah.
Kita telah diberikan kemudahan oleh Allah karena Allah telah memperkenalkan diri-Nya melalui pribadi Yesus Kristus. Tuhan Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu. Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”
Kita saat ini memang tidak melihat-Nya dengan mata fisik, tetapi kita dapat melihat Yesus dengan mata iman. Allah menjadi semakin mudah kita temui karena Ia telah memperkenalkan diri-Nya.
Kembali kepada soal niat mencari Allah. Niat atau kerinduan itu tidak dibuat-buat, tetapi keberadaannya murni dan selalu mendorong kita untuk ingat kepada Allah Bapa, untuk mencintai-Nya dan hidup untuk-Nya.
Bergaul dengan Allah itu harus dimulai dari diri sendiri. Janganlah kita mengharapkan orang lain mulai terlebih dulu. Urusan keselamatan itu pada akhirnya, merupakan urusan masing-masing. Kita tidak bisa menyelamatkan orang lain, apakah istri, suami, ibu, bapak, saudara, teman bahkan anak-anak kita. Keselamatan adalah urusan kita masing-masing. Kita hanya bisa berdoa untuk keselamatan orang lain.
Jadi, apa yang kita pelajari dari kehidupan Henokh adalah hiduplah dalam kerinduan selalu akan Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus. Koneksi dengan Tuhan janganlah terputus sekalipun kita bekerja, dan beraktivitas setiap hari. Hati kita senantiasa melantunkan pujian dan doa serta pengucapan syukur. Hati kita senantiasa dipenuhi oleh Roh-Nya yang Kudus dan rela untuk dipimpin oleh-Nya.
Lakukanlah ini semua dengan iman. Bersekutu dengan Tuhan dengan imanmu. Menyembah Tuhan dengan imanmu. Melakukan tugas pekerjaan dengan imanmu.
Dasari semuanya dengan iman.
Ibrani 11:5
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.