Percaya Atau Tidak

Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?  Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian? (Matius 16:8-10)
Murid-murid memberikan reaksi berbeda ketika Tuhan Yesus berbicara tentang “ragi” orang Farisi.  Maksud Tuhan Yesus adalah agar mereka berhati-hati terhadap ajaran orang Farisi yang dapat mencemari keseluruhan ajaran yang benar sehingga pada akhirnya menjadi salah.  Mendengar soal ragi, murid-murid malah berbisik-bisik dan berkata bahwa mungkin Tuhan Yesus berbicara tentang ragi karena mereka tidak membawa roti. Interpretasi para murid menyebabkan teguran dari Tuhan Yesus kepada mereka. “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!”, lalu Yesus mengingatkan mereka kembali akan mujizat roti untuk ribuan orang.
Dalama ayat ini jelas bahwa Tuhan Yesus menyebutkan kembali tentang mujizat 5 roti dan 2 ikan untuk lima ribu orang dan 7 roti (dan 5 ikan) untuk empat ribu orang.  Dua peristiwa pelipatgandaan yang berbeda kejadian dan tempatnya. Sayang sekali, dua peristiwa mujizat itu tidak begitu tertanam dalam hati para murid sehingga mereka masih saja terombang ambing dalam ketidakpercayaan.
Memaknai mujizat pelipatgandaan roti dan ikan, ada sebagian yang berpendapat bahwa itu bukanlah mujizat pelipatgandaan karena semua orang membawa bekal masing-masing dan mereka mengeluarkan bekal mereka saat itu, dimana sebelumnya mereka menyembunyikan bekal mereka. Suatu interpretasi yang aneh dari kisah yang jelas-jelas bermakna mujizat.
Apakah ini mujizat atau bukan akan sangat berpengaruh pada persepsi kita tentang Tuhan. Ini tentu terserah kepada kita masing-masing. Karena ada orang yang berusaha mengerti Alkitab dengan rasio logika, maka mereka mencoba mencari arti lain dari kisah-kisah Alkitab.
Alkitab bukanlah dongeng, bukan “fairy tales”!  Kisah-kisah mujizat dalam Alkitab adalah peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi. Tinggal terserah kita, apakah kita mau mempercayainya sebagai mujizat atau tidak.
Saudara yang pilih, percaya atau tidak. Tuhan tidak memaksa saudara, Tuhan tidak memaksa kita. Cuma, Tuhan heran akan ketidakpercayaan kita. Namun, alangkah baiknya bila kita percaya kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia sanggup melakukan segala sesuatu.  Sebab, tanpa iman tidak seorangpun dapat berkenan kepada Allah. (Ibrani 11:6)

2 Replies to “Percaya Atau Tidak”

Leave a Reply to Febe Palit Cancel reply