Kedagingan vs Roh

spiritvsfleshOrang yang sudah dilahirkan baru, yaitu yang percaya kepada penebusan dalam Yesus Kristus, telah menjadi ciptaan yang baru. Namun, bukan berarti tidak lagi lepas dari godaan dosa sebab masih hidup di dalam tubuh jasmani yang rentan terhadap godaan dosa. Firman Tuhan mengajar kita bahwa selama hidup kita di dunia ini, perjuangan melawan kedagingan itu akan terus ada, dan kita harus melawan dan mematikan segala keinginan daging itu.  Keinginan daging bertentangan dengan keinginan Roh.  Kita diberikan kuasa untuk melawan segala keinginan dan hawa nafsu daging, yang disertai secara bersamaan dengan itu ialah kerelaan untuk tunduk kepada kehendak Roh Kudus.
Galatia 5:16-26 mencatat gaya hidup orang yang dipimpin oleh tabiat berdosa dan gaya hidup orang percaya yang dipenuhi Roh dan tunduk kepada Roh Kudus. Perbuatan tabiat berdosa dan kedagingan itu (Galatia 5:19-21) adalah:
1. Percabulan (Yunani: porneia) yaitu kelakuan dan hubungan seksual amoral, termasuk menyenangi gambar, film, atau bacaan porno.
2. Kecemaran (Yun. akatharsia) yaitu dosa-dosa seksual, perbuatan yang jahat dan kotor, termasuk pikiran dan keinginan hati.
3. Hawa nafsu (Yun. aselgeia) yaitu sensualitas, mengikuti hawa nafsu dan keinginan sedemikian rupa sehingga tidak lagi merasa malu dan tidak sopan.
4. Penyembahan Berhala (Yun. eidololatria) yaitu menyembah roh-roh, orang atau patung berhala; kepercayaan pada seseorang, lembaga atau benda yang dianggap berkuasa setara dengan atau lebih daripada Allah dan firman-Nya.
5. Sihir (Yun. pharmakeia) yaitu ilmu sihir, spiritisme, sihir hitam, sihir putih, menyembah setan-setan dan penggunaan obat bius untuk memperoleh pengalaman-pengalaman “rohani”.  (Kel. 7:11; Kel. 7:22; Kel. 8:18; Wahyu 9:21; 18:23)
6. Perseteruan (Yun. echthra) yaitu maksud dan perbuatan bermusuhan yang hebat; kebencian atau permusuhan yang sangat.
7. Perselisihan (Yun. eris) yaitu bertengkar, antagonisme, perebutan keunggulan.
8. Iri hati (Yun. zelos) yaitu benci, marah, cemburu akan keberhasilan orang lain.
9. Geram (Yun. thumos) yaitu kemarahan meledak yang berkobar-kobar dengan kata-kata atau tindakan yang keras.
10. Ambisi yang mementingkan diri sendiri (Yun. eritheia) yaitu mencari kekuasaan.
11. Pertikaian (Yun. dichostasia) yaitu memperkenalkan ajaran yang memecah belah yang tidak sesuai dengan Firman Allah.
12. Roh pemecah (Yun. hairesis) yaitu pemisahan jemaat ke dalam berbagai kelompok tertutup yang menghancurkan persatuan gereja.
13. Kedengkian (Yun. phthonos) yaitu perasaan tidak suka, bercampur benci, terhadap orang lain yang memiliki sesuatu yang kita inginkan.
14. Kemabukan (Yun. methe) yaitu merusak penguasaan mental atau fisik dengan minuman keras, narkoba dan semacamnya.
15. Pesta pora (Yun. komos) yaitu berpesta dan bersukaria secara berlebihan, suasana pesta dengan minuman keras, obat bius, seks bebas atau yang semacam itu yang penuh hawa nafsu dosa
Teguran firman Tuhan atas perbuatan tabiat berdosa di atas sangat keras yaitu : setiap orang yang mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan tersebut di atas tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Gal. 5:21).
Buah-buah Roh. 
Bertentangan dengan gaya hidup tabiat berdosa adalah gaya hidup yang dipimpin Roh yang disebut buah Roh.  Gaya hidup ini dihasilkan anak-anak Tuhan saat mereka mengizinkan Roh Kudus menuntun dan menguasai hidupnya sedemikian rupa sehingga kuasa dosa dibinasakan, khususnya perbuatan tabiat berdosa, dan hidup dalam persekutuan dengan Allah.
Buah Roh (Galatia 5:22-23) meliputi:
1. Kasih (Yun. agape) yaitu kasih yang tanpa syarat yang tidak terbatas oleh apapun, memperhatikan dan mencari yang terbaik bagi orang lain tanpa alasan pamrih.
2. Sukacita (Yun. chara) yaitu perasaan senang yang berlandaskan kasih, kasih karunia, berkat, janji, dan kehadiran Allah yang dimiliki orang yang percaya pada Kristus.
3. Damai sejahtera (Yun. eirene) yaitu ketenangan hati dan pikiran yang berlandaskan pengetahuan bahwa semua beres diantara orang percaya dengan Bapanya yang di sorga.
4. Kesabaran (Yun. makrothumia) yaitu ketabahan, panjang sabar, tidak mudah marah atau putus asa.
5. Kemurahan (Yun. chrestotes) yaitu tidak mau menyakiti orang lain atau menyebabkan penderitaan orang lain.
6. Kebaikan (Yun. agathosune) yaitu bergairah akan kebenaran dan keadilan serta membenci kejahatan; dapat terungkap dalam perbuatan baik atau dalam menegur dan memperbaiki kejahatan.
7. Kesetiaan (Yun. pistis) yaitu kesetiaan yang teguh dan kokoh terhadap orang yang telah dipersatukan dengan kita oleh janji, komitmen, sifat layak dipercayai dan kejujuran.
8. Kelemahlembutan (Yun. prautes) yaitu pengekangan yang berpadu dengan kekuatan dan keberanian; menggambarkan seorang yang bisa tegas pada saat diperlukan dan bisa tunduk dengan rendah hati apabila diperlukan.
9. Penguasaan diri (Yun. egkrateia) yaitu menguasai keinginan dan nafsu diri sendiri termasuk kesetiaan terhadap ikrar pernikahan juga kesucian hidup.
Setiap orang percaya harus hidup menurut kehendak Roh Kudus supaya selalu berbuah Roh dalam kehidupannya.
(Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan)
“Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:4-6)