Doa Dalam Pergumulan

Bani Korah bertanya kepada Tuhan :
“Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami?” (Mazmur 44:24)
Raja Daud juga mempertanyakan pada Tuhan:
“Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?”
(Mazmur 9:1)
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini muncul dilandasi kegelisahan dan situasi tertindas.  Keadaan yang sulit atau penderitaan seringkali membuat kita mengungkapkan kegundahan dan kegelisahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan semacam ini.
Dan bukan hanya terbatas situasi semacam itu saja, berbagai keadaan yang membuat hati nurani kita “berontak”, seperti ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekerasan, kemiskinan, dan berbagai situasi lain yang bertentangan dengan hati nurani, namun muncul di dalam lingkungan dan kehidupan masyarakat, membuat kita mempertanyakan peranan dan intervensi Tuhan terhadap hal-hal itu.
Raja Daud melihat hal-hal semacam itu, begitu pun Bani Korah.
Kita pun dapat mengalami keadaan serupa itu.  Mungkin hal itu berkaitan dengan keadaan diri kita pribadi, atau keadaan di sekitar kita.  Lalu, pikiran kita bertanya-tanya kepada Tuhan, karena hati kita gelisah.
Dimanakah Engkau ya TUHAN? Mengapa Engkau tidak menolong? Mengapa Engkau berlambat-lambat?
Itu adalah sisi kemanusiaan kita yang lemah dan tidak berdaya, menunjukkan keterbatasan pengetahuan dan pengertian kita akan rancangan Tuhan.
Kita hanyalah manusia yang terbatas, ya, terbatas dalam kuasa, kemampuan, hikmat dan pengetahuan.  Itulah sebabnya, kita berteriak dalam kesesakan, dan itulah sebabnya kita mempertanyakan Tuhan.
Namun, Tuhan itu baik.  Dalam berbagai situasi sulit, penindasan, kesesakan atau ketidakpastian, pemazmur kembali kepada pengertian bahwa sesungguhnya TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya.
Para nabi lain, yang melihat dan mengalami penderitaan bersama umat Tuhan, juga seringkali merasa “tidak percaya” akan apa yang terjadi terhadap umat Tuhan, seperti penindasan yang luar biasa, kesesakan, kemiskinan, dan kehancuran. Akan tetapi, pada akhirnya mereka mengerti, oleh hikmat Tuhan, bahwa itu bukanlah akhir, itu bukanlah tujuan, karena sesungguhnya rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan, dan Tuhan mempunyai rencana untuk memberikan masa depan yang penuh harapan.
Lalu apakah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di awal tadi?
Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya dan tidak pernah menyembunyikan diri-Nya.
Ia tidak melupakan kita.
Hikmat dan kekuatan Tuhan yang bekerja di dalam kita, oleh Roh-Nya, akan memberikan kita pengertian akan kehadiran Tuhan dan pembelaan Tuhan pada kita, serta akan memberikan kedamaian dalam hati kita untuk melangkah dengan tenang dalam kepercayaan pada-Nya.
Doa-doa kita dalam pergumulan akan dijawab oleh Tuhan, sebab Ia mendengar dan akan bertindak.  Sebagaimana Ia mendengar semua keluh kesah umat-Nya di masa lalu, di masa sekarang pun Ia mendengar dan akan menolong dengan kuasa-Nya.   Tuhan Yesus, Juruselamat kita, menjadi jaminan akan setiap jawaban doa-doa kita.

Leave a Reply