Ibadah Yang Sejati

Image

Roma 12:1-2 berkata demikian:
“1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Dari ayat ini firman Tuhan mengajar kita tentang apa sebenarnya ibadah.  Dalam bahasa Inggris, ibadah disebutkan dengan kata “worship”.  Worship sendiri mempunyai pengertian menyembah atau beribadah.
Saudara mungkin pernah mendengar pemimpin pujian menyerukan untuk menyembah Tuhan.  Lalu kemudian saudara mengatakan ucapan-ucapan yang mengagungkan Tuhan, atau ucapan syukur kepada Tuhan, dan sebagainya.  Sebenarnya, itu adalah mazmur dan pujian kepada Tuhan, dalam batasan tertentu memang dapat disebutkan sebagai sebuah penyembahan.
Namun, ayat yang baru saja kita baca menegaskan arti ibadah yang sejati.  Dari kedua ayat tersebut, ternyata  ibadah yang sejati melibatkan 2 hal, yaitu:

  1.  Perubahan tingkah laku dan perkataan
    Ayat yang pertama menyebutkan bagaimana kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.  Mungkin saudara bertanya, bagaimana caranya mempersembahkan tubuh kepada Allah?  Caranya ialah dengan menjaga tingkah laku dan perkataan kita sesuai dengan firman Tuhan.  Hidup benar di hadapan Allah sesuai dengan kehendak firman-Nya, merupakan ibadah kita yang sejati.  Hidup kita yang lama sudah mati, hidup kita yang sekarang menjadi korban yang harum bagi Allah.

    2.  Pembaharuan Pikiran di dalam Kristus
Ayat 2 menjelaskan bagaimana kita harus berubah dalam pikiran karena iman
percaya kita kepada Tuhan Yesus.  Setiap orang yang ada di dalam Kristus
adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru
sudah datang.  Jadi, pikiran-pikiran lama sebelum bertobat dan percaya Yesus
sungguh-sungguh, haruslah tidak ada lagi.  Iblis seringkali mencoba untuk
membangkitkan kembali pola pikir masa lalu, mungkin juga memori saudara
atau kenangan akan masa lalu bisa muncul lagi, tapi saudara harus tolak
dengan kuasa Roh Kudus, karena pikiran Kristus yang harus menguasai pikiran
kita.  Hendaklah kita dalam hidup bersama sebagai anak-anak Allah, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Apakah kedua hal ini sudah berubah dalam hidup kita?  Ataukah kita masih punya pola pikir lama yang jahat dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan?  Masihkah kita mengeluarkan perkataan yang tidak berkenan pada Allah?  Masihkah kita berbuat yang jahat?
Ibadah bukanlah soal berapa banyaknya saudara pergi ke gereja, tetapi soal pembaharuan pikiran dalam Kristus dan perubahan tingkah laku dan perkataan yang memberkati. Ke gereja perlu, tapi jangan lupa, jadilah pelaku firman.  Berubahlah oleh kuasa Firman Tuhan dan Roh Kudus. Kasihilah Tuhan dan sesamamu manusia.
Berkat dan damai sejahtera Allah Bapa, dan kasih karunia Tuhan Yesus, dalam persekutuan dan penghiburan Roh Kudus menyertai kita semua. Amin.

Leave a Reply