Bersukacita Dalam Keadaan Menderita

Shalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Situasi apapun dalam hidup kita, belajarlah untuk selalu bersukacita.  Sukacita yang di dalam kita berbeda dari dunia, sebab sukacita yang kita miliki berasal dari Roh Kudus yaitu Roh Allah sendiri.  

Roma 12:12 berkata: “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”  Ini merupakan pesan yang ditujukan kepada orang-orang yang mengalami penderitaan secara jasmani.  Pergumulan jemaat Roma waktu itu bukanlah perkara yang mudah, tantangan yang mereka hadapi tidaklah seperti yang sekarang ini kita hadapi.  Jika kita merenungkan bagaimana kondisi kekristenan di tempat dimana kita berada, maka kita masih termasuk orang-orang yang berada dalam situasi cukup baik.  

Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi seorang yang sakit kanker stadium lanjut.  Dalam keadaannya yang menderita secara fisik, saya dapat merasakan ada perasaan kecewa yang terbersit dalam perkataannya.  Namun, bertolakbelakang dengan rasa kecewanya itu dia juga terlihat bersukacita, yang saya yakini merupakan karya Roh Kudus dalam hidupnya.  Ia mengatakan bahwa ia siap untuk pulang kepada Bapa di sorga.  Sukacitanya bukanlah sukacita dari dunia ini, sebab sukacita dunia hanya berhubungan dengan keadaan baik, keadaan makmur, keadaan berhasil, keadaan sehat dan semua keadaan yang menyenangkan.  Tapi, sukacita sorgawi itu terpancar dalam situasi apapun, senang ataupun susah, suka maupun duka, sukacita Allah terus akan mengalir dari dalam hati kita yang percaya kepada-Nya.

Itu sebabnya, Habakuk masih dapat bersukacita sekalipun harta benda materinya lenyap, meskipun tidak ada penghasilan, dan kemakmuran lenyap, ia masih dapat bersukacita karena Allah yang menyelamatkan dia.

Sukacita kita tidak terletak pada apa yang kelihatan tetapi pada apa yang tidak kelihatan.  Pandanglah dengan mata iman, pengharapan yang pasti dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.  Kita akan tetap kuat dan teguh dalam Dia, serta terus bersukacita meskipun dalam  penderitaan. 

Allah senang dengan ucapan syukur kita, rasa syukur akan berjalan beriringan dengan sukacita.  Bila kita tau mengucap syukur, dan mempraktekkannya, maka Tuhan akan disenangkan.  Bahkan, Dia akan melakukan pertolongan di saat kita mengucap syukur sebab ada kuasa dalam pengucapan syukur.   

Bagaimana kondisi dan situasi hidup saudara?  Apakah sedang menderita? bersyukurlah sebab Allah ialah perlindungan dan keselamatan kita.  Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, penderitaan, kesesakan, kelaparan, sakit penyakit bahkan maut sekalipun, tidak dapat memisahkan kasih Allah dari kita.

Ambillah tindakan untuk bersukacita, jangan terpengaruh dengan situasi di sekitar tetapi jaga iman dan pandangan rohani kepada Yesus Kristus, batu keselamatan dan kota perlindungan kita yang teguh.  Amin.

Leave a Reply