Menjual Diri Demi Pekabaran Injil

Lough Fook adalah seorang Cina kristen yang sangat mengasihi Tuhan Yesus. Ia pindah ke Afrika Selatan dan menjual dirinya untuk menjadi kuli budak di sebuah pertambangan.  Perusahaan pertambangan membelinya dan mengirimnya ke suatu tempat bernama Demerara.
Tujuan sebenarnya dari apa yang dikerjakan oleh Lough Fook adalah ia ingin mengabarkan Injil kepada teman-teman sebangsanya yang sedang bekerja di penambangan. Di Demerara, ada begitu banyak orang-orang Cina yang bekerja sebagai tukang tambang perusahaan.
Lough Fook, bekerja siang malam sebagai kuli tambang, dan sambil melakukan pekerjaannya, ia mengabarkan Injil Kristus kepada para penambang disana.  Ia memperkenalkan nama Yesus, pribadi yang telah menebus dosa manusia.
Lough Fook bekerja beberapa tahun dan kemudian meninggal, tapi, ia telah membawa 200 jiwa kepada Tuhan. Orang-orang yang telah bertobat karena penginjilannya bergabung dan membentuk suatu gereja lokal disana.
Seperti Kristus yang telah mengambil rupa seorang hamba, Lough Fook juga melakukannya.  Ia menjual dirinya sebagai budak, hidup sebagai budak, demi pekabaran Injil agar banyak jiwa yang mendengar tentang Yesus, percaya dan diselamatkan.
Teladan Lough Fook sungguh luar biasa.  Ia mau merendahkan dirinya, bahkan menjual diri sebagai budak karena kerinduannya untuk memberitakan kabar keselamatan.
Bagaimana dengan kita? Marilah kita memiliki semangat memberitakan Injil dan belas kasihan terhadap jiwa-jiwa.
1 Tesalonika 2:9 
Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.

Leave a Reply