Mempercayai Janji Allah

Shalom saudara yang dikasihi Tuhan,
Saat kita diperhadapkan dengan tantangan berat yang nampaknya menghadang perjalanan untuk mencapai janji Tuhan di hadapan kita, bagaimanakah respon kita?
Apakah kita akan mundur, berdiam saja atau tetap melangkah maju?
Hal seperti itu terjadi tatkala bangsa Israel hendak memasuki Tanah Perjanjian.  Para pengintai melihat penduduk disana yang tinggi besar dan mereka menjadi takut.  Mereka kehilangan kepercayaan kepada kuasa Allah. Dari duabelas orang pengintai, sepuluh orang tidak percaya mereka akan meraih janji Allah.  Dan akibatnya hampir semua bangsa Israel menjadi tawar hati terhadap janji Allah.  Mereka pun kehilangan iman dan bimbang serta meragukan Tuhan.
Saudara yang terkasih, Tuhan mau agar kita mempercayai Dia dengan sungguh-sungguh.  Jangan bimbang dan tawar hati.  Walaupun ada tantangan yang besar, “tembok tinggi”, “jurang yang lebar”, dan segala sesuatu yang membuat nampaknya mustahil, namun percayalah tetap kepada Tuhan.  Dia sanggup dan maha kuasa.  Tuhan dapat membuat jalan di saat tiada jalan.
Roma 4:20  berkata: “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,”
Mari, bangkitlah dari keterpurukan iman dan keputusasaan. Jangan ragukan kuasa-Nya dan janji-Nya.  Tuhan Yesus akan mengerjakan yang terbaik dalam kehidupan kita dengan kuasa-Nya yang ajaib. Amin.

Leave a Reply