Satu Dalam Iman

Dalam pelayanan di penjara, saya melihat dan merasakan kesatuan para napi sebagai umat Tuhan.  Tidak ada istilah saya dari gereja ini atau itu, semua warga binaan dalam penjara mengikuti kegiatan ibadah dalam satu kesatuan. Mereka secara bersama-sama bernyanyi, berdoa, memuji Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan dan saling mendoakan serta memperhatikan satu sama lain.  Tidak ada istilah denominasi, merk gereja, siapa gembalanya dan hal-hal lainnya, semuanya satu membaur dalam satu iman.
Di luar penjara, kenyataan yang berbeda justru nampak.  Meskipun satu iman, tapi tembok gereja telah memisahkan orang-orang percaya. Merk dan denominasi gereja, gembala dan pemimpin rohani telah menjadi pemisah antara orang-orang beriman.
Hal ini sangat memprihatinkan karena seharusnya tidak demikian.  Tuhan Yesus menghendaki agar kita menjadi satu.  Tidak boleh kita saling membedakan satu dengan yang lain apalagi membenci satu sama lain hanya karena perbedaan denominasi. Kita semua satu tubuh di dalam Kristus, dan setiap kita punya posisi sebagai anggota-anggota yang mempunyai fungsi berbeda tapi dalam satu tujuan dan dibawah satu kepala yaitu Kristus.
Marilah kita saling mengasihi satu sama lain sesama anak Tuhan karena Dia sendiri tidak membeda-bedakan tetapi menerima siapapun kita. Jangan memandang ras, suku atau bahasa, denominasi dan sebagainya, tapi terimalah setiap perbedaan dan nyatakan kasih satu sama lain dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian nyata.
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (1 Korintus 12:13)

2 Replies to “Satu Dalam Iman”

Leave a Reply