Jubah Untuk Sang Ratu

Ketika sedang dalam perjalanan berjalan kaki bersama Ratu Elizabeth dan rombongan kerajaan, Sir Walter Raleigh melihat di depan sang Ratu ada tanah becek yang akan dilaluinya.  Dengan tanpa pikir panjang, segera Sir Water Raleigh melepaskan jubahnya yang indah dan menghamparkannya di atas tanah becek itu agar Ratu Elizabeth dapat melalui jalan itu tanpa mengotori sepatunya.
Sir Walter Raleigh menyadari dengan sepenuh hati dan jiwanya bahwa apa yang dilakukannya untuk sang Ratu Inggris itu bukanlah suatu kerugian bagi dirinya, sekalipun harus mengorbankan jubahnya yang mahal dan indah.
Kisah ini sungguh menggugah hati kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Raja di atas segala raja, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang segera akan kembali lagi ke dunia ini, bahwa kita harus memiliki hati yang rela berkorban bagi sang Raja semesta.  Kita harus rela menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti setiap kehendak-Nya.
Kedatangan-Nya begitu cepat dan akan segera terjadi, mungkin sudah banyak yang kita berikan untuk pekerjaan Tuhan ataupun pelayanan, namun marilah kita ingat bahwa Tuhan menghendaki orang-orang yang memiliki hati yang rela berkorban bagi Kerajaan Allah, yaitu yang tidak mementingkan diri sendiri tetapi mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lukas 9:23)

Leave a Reply