Pemberitahuan Yesus Tentang Kematian-Nya

Nats Alkitab:
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali. (Matius 17:22-23)
Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, berulangkali Ia telah memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan disalibkan dan mati kemudian bangkit kembali.
Nats diatas adalah pemberitahuan Tuhan Yesus yang kedua tentang kematian-Nya. Murid-murid meresponinya dengan kesedihan karena belum mengerti akan apa yang sesungguhnya terjadi dan tujuan dari peristiwa kematian Tuhan Yesus.
Membaca dan menilik perkataan Tuhan Yesus tentang hal ini, janganlah kita berhenti pada kematian saja, karena jelas secara umum kematian membawa dukacita dan kesedihan bagi yang ditinggalkan, akan tetapi kita perlu memahami bahwa Tuhan Yesus berbicara juga tentang kebangkitan-Nya, suatu kabar yang membawa sukacita, meski memang pada waktu itu para murid memahaminya sebagai suatu peristiwa yang akan terjadi si akhir jaman.
Ada makna dari pemberitahuan Tuhan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya, yaitu:
1. Tuhan ingin agar para murid tidak kaget dan tidak sedih apabila Ia disalibkan dan mati sebab Ia akan bangkit pada hari yang ketiga.
Peristiwa Paskah, kematian Tuhan Yesus jangan dipandang sebagai suatu hal yang menyedihkan karena justru disitulah letak kemenangan, disitulah, di salib itu, kuasa iblis telah dikalahkan, kutuk dosa telah terbayarkan, dan penebusan telah terjadi oleh karya Kristus sendiri.
2. Tuhan menyampaikan suatu nubuatan yang akan segera tergenapi. 
Ia mengingatkan para murid bahwa apa yang akan terjadi sudah dinubuatkan para nabi. Nubuat tentang Mesias yang akan mati telah disampaikan para nabi bahkan raja Daud ketika ia dipenuhi Roh Allah dan berbicara tentang Mesias yang akan mengalami siksaan.
3.  Hal ini menunjukkan kerelaan dan kesediaan Tuhan Yesus untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi umat manusia.
Pemberitahuan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Ia tahu apa yang akan terjadi dan Ia sendiri rela untuk menghadapi kematian-Nya sendiri.  Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita dengan kerelaan yang penuh.  Tuhan Yesus  bisa saja menolak penyaliban dengan kekuatan kuasa-Nya  namun Ia tidak melakukan itu karena Ia mau mati untuk menanggung segala dosa umat manusia.
Sebentar lagi kita akan merayakan paskah, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Marilah kita memaknainya sebagai suatu peristiwa sukacita karena Dia telah membebaskan kita dari perbudakan dosa yang membawa kematian.  Tuhan Yesus telah memberikan kita kemenangan atas dosa dan  kehidupan yang kekal. Haleluya!

Leave a Reply