Patung Hanyalah Benda Mati

wihara2Hari Senin kemarin, sebuah klenteng tua yang telah berdiri selama 400 tahun di Jakarta mengalami kebakaran.  Hampir semua bagian di Wihara Dharma Bakti ludes terbakar.  Patung-patung dewa yang ukurannya besar-besar hangus terbakar, begitu pula yang kecil-kecil.  Tapi, seorang biksu mengatakan bahwa patung dewi Kwan Im yang merupakan inti dari klenteng itu berhasil diselamatkan, demikian pula beberapa patung dewa juga berhasil diselamatkan.
Membaca berita di media tentang patung dewa dan dewi yang diselamatkan dari kebakaran telah membuka mata banyak orang bahwa sesungguhnya patung-patung yang disembah itu hanyalah benda mati yang tidak layak disembah-sembah.  Judul berita di sebuah media online bertajuk: “Tiga Patung Dewa di Wihara Dharma Bakti Diselamatkan dari Api”, menjelaskan kenyataan ketidakberdayaan patung-patung itu kepada kita.
Dalam Kitab 1 Samuel 5:2-4 tertulis: “Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.”

Ayat-ayat di atas mengisahkan tentang patung Dagon, yang adalah sesembahan bangsa Filistin, mengalami jatuh dan rusak karena kehadiran tabut Allah di dalam kuil mereka.  Tabut Allah berbicara tentang hadirat Allah yang nyata dan berkuasa, sedangkan patung dagon mewakili semua patung-patung sesembahan bangsa-bangsa di dunia ini.  Semua patung tuangan dan buatan manusia hanyalah benda mati dan tidak punya kuasa, namun Allah pencipta langit dan bumi ini lah yang berkuasa dan layak untuk disembah.
Imamat 26:1 berkata: “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Leave a Reply