Michael Yang Disertai Tuhan

Hari ini saya ingin menceritakan sebuah kesaksian tentang kebaikan Tuhan dalam keluarga kami sebagai hamba Tuhan.  Tuhan Yesus sungguh sangat baik buat kami sekeluarga. Kenyataan kebaikan Tuhan itu dapat saya saksikan dalam kehidupan anak saya yang keempat, Michael.
Mendapatkan Mimpi  Tentang Michael
Suatu saat di tahun 2012, saya bermimpi yang aneh. Dalam mimpi saya itu, ada seorang anak kecil yang saya panggil Michael dan dia adalah anak saya, padahal kenyataannya anak saya hanyalah 3 orang saat itu dan tidak ada yang bernama Michael.   Mimpi ini cukup menggelisahkan saya karena mengingat bahwa istri saya sudah tidak mau punya anak lagi, pun saya secara pribadi saat itu sudah tidak terlalu memikirkan akan punya anak lagi.  Semula, kami hanya ingin punya dua anak, tapi pada kehamilan yang kedua, Tuhan memberikan anak kembar buat kami. Jadi, kami rasa 3 anak sudah cukuplah.  Tapi ternyata Tuhan punya rencana yang lain yang lebih baik buat kami. Ia memberitahukan melalui mimpi akan adanya anak kami yang keempat, laki-laki dan bernama Michael. Pengalaman pribadi ini membuktikan bahwa Tuhan masih berbicara kepada kita melalui berbagai cara, bisa melalui mimpi, penglihatan, pembacaan Alkitab, teguran Roh Kudus dalam hati, teguran melalui orang lain atau cara-cara lainnya.
Kehamilan Yang Ketiga
Di awal tahun 2014, bagaikan petir di siang bolong, istri saya kaget karena mengetahui bahwa dirinya hamil, padahal memakai IUD.  Setelah dipastikan oleh dokter, benar adanya bahwa hamil, sebagian dari dirinya tidak dapat menerima.  Tapi dokter mengatakan bahwa ini adalah pemberian dari Tuhan yang harus disyukuri.  Ini adalah kehamilan ketiga buat istri saya untuk anak yang keempat, karena kehamilan kedua yang kembar.  Usia sudah mau menginjak 40 tahun, tapi hamil, rasanya tidak bisa menerima kenyataan ini.  Apalagi banyak pikiran yang terbayang tentang kehamilan di usia seperti ini yang banyak beresiko, apakah terhadap anak atau ibunya.  Kehamilan merupakan momen yang tidak disukai istri saya karena mual dan muntah-muntahnya berlangsung hingga saat sebelum melahirkan.
Laki-Laki Atau Perempuan?
Dalam beberapa kali kesaksian kepada teman-teman dan di  hadapan sidang jemaat gereja dimana kami pergi untuk pelayanan khotbah, saya mengatakan bahwa anak dalam kandungan istri saya itu laki-laki, karena mimpinya ya anak laki-laki, dan saya akan menamai dia Michael.   Tapi, kadang-kadang, ada perasaan ragu apakah benar mimpi itu akan terjadi ? Apakah anak ini adalah anak yang di dalam mimpi?  Rasanya malu kalau ternyata yang lahir perempuan, karena kenyataannya berbeda dari mimpi yang dipercayai dari Tuhan itu.  Tapi ternyata, memang mimpi itu datangnya dari Tuhan.  Anak kami yang keempat adalah laki-laki sebagaimana sudah diberitahukan Tuhan melalui mimpi.
michael1Kelahiran Yang Spontan Tanpa Dokter
Doa saya dan istri agar kelahirannya terjadi saat pagi hari dan berlangsung dengan cepat dan normal seperti kelahiran yang sebelumnya.  Anak kami yang kembar pun lahir secara normal oleh pertolongan Tuhan.  Waktu itu, pikiran yang ada membuat kami kuatir.  Pertimbangan usia membuat ada kekuatiran harus di operasi cesar.  Tanggal 5 September 2014, pagi-pagi sekali jam 4.30, terjadi pecah ketuban. Saya langsung siap-siap untuk membawa istri ke rumah sakit Boromeus.  Perjalanan yang biasanya membutuhkan waktu lama karena lalulintas yang padat, ternyata tidak pada hari itu.  Saya mengambil jalan alternatif dan tiba di rumah sakit dalam waktu yang singkat, meskipun jarak rumah ke rumah sakit cukup jauh.   Setibanya di sana, bidan dan perawat menyuruh istri saya untuk berposisi tertentu yang tujuannya agar bayi tidak segera lahir karena dokter masih dalam perjalanan.  Dalam bahasa mereka, tujuannya agar tidak mules, tapi saya sadar bahwa tujuannya untuk menahan kelahiran bayi.   Saat dokter masih dalam perjalanan, saya meminta bidan untuk menangani, tapi bidan mengatakan dari awal saya sudah minta dokter jadi harus dokter yang menangani.  Akhirnya, saya pasrah saja dan berdoa agar Tuhan menolong istri saya dan membantu proses kelahiran anak kami.  Saat dokter belum datang, dan bidan belum siap, anak kami lahir dengan sendirinya tanpa bantuan siapapun kecuali pertolongan dan kemurahan Tuhan. Setelah keluar barulah bidan dengan segera menolong anak kami itu.
Tidak Bernafas
Mungkin karena pecah ketuban dan ditahan terlalu lama, ketika lahir, anak kami tidak bersuara, tidak bergerak dan tidak bernafas.  Keadaan ini membuat panik bidan dan perawat yang ada di situ. Saya hanya bisa terus berdoa dan berdoa agar Tuhan menolong anak kami. Setelah diberikan penanganan darurat, puji Tuhan, anak kami bernafas dan menangis dengan keras. Saya bersyukur karena Tuhan memberikan nafas hidup buat anak kami.
Nama Bayi
Sewaktu hendak memberikan nama, satu hal yang sudah pasti adalah namanya haruslah Michael, meskipun istri saya waktu itu kurang setuju karena merasa sudah terlalu banyak nama Michael.  Saya katakan kalau yang ini tidak diberi nama Michael maka nanti akan ada lagi kehamilan yang lain. Jadi, kami memberinya nama Michael.  Nama tengahnya kami berikan nama Timothy, sebab malam sebelum ia lahir, seorang hamba Tuhan dari Cilacap datang menginap dan ketika pulang menyebutkan nama Timothy untuk nama tengah anak kami. Akhirnya, nama bayi kami itu adalah Michael Timothy Tambahani.  Yang artinya, harapan kami, adalah seorang pesuruh Tuhan yang melayani Tuhan dengan segenap hatinya.
Di Rumah Sakit Hanya Satu hari
Walaupun berat Michael hanya 2,18 kg, tapi keadaannya sangat sehat. Semua karena kemurahan Tuhan. Dan dokter membolehkan istri dan anak kami yang baru lahir itu untuk pulang keesokan harinya.  Keadaan istri saya pun sangat baik, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
Biaya Yang Tercukupi
Oleh kemurahan Tuhan, seluruh biaya kelahiran dan perawatan selama satu hari di rumah sakit Tuhan cukupkan.
Perkembangan Bentuk Kepala
Selama 3 bulan sejak lahir, Michael selalu tidur dengan posisi kepala menghadap ke kiri. Akibatnya bentuk kepalanya tidak seimbang yang kiri dan kanan.  Meskipun sudah berupaya namun posisi tidurnya selalu ke kiri.  Tapi saya melihat bagaimana tangan Tuhan bekerja dalam perkara ini.  Setelah 3 bulan, dengan sendirinya anak saya itu berpindah posisi kepalanya menjadi lebih sering ke kanan dan bahkan hampir selalu ke kanan.  Hal ini nampak seperti ada yang menyuruhnya tidur dengan posisi demikian.  Sampai usianya sekarang yang hampir 6 bulan, bentuk kepalanya sudah mulai seimbang antara kiri dan kanan. Semua ini karena ada tangan Tuhan yang menyertainya.
michael2Kesaksian ini kiranya dapat menjadi berkat buat kita semua.  Saya percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana yang terbaik buat setiap anak-anak-Nya.  Melalui kehadiran Michael, saya kembali dikuatkan akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan saya bersama keluarga.  Tuhan menguatkan dan meneguhkan hati saya untuk terus melayani Dia, meskipun ada banyak tantangan dan persoalan namun tangan Tuhan tidak pernah meninggalkan.  Saya pegang selalu firman Tuhan yang mengatakan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).
Tuhan Yesus memberkati kita semua senantiasa, amin.
Berikut adalah video saat Michael sedang dibantu pernafasan:

Leave a Reply