Pernikahan Adalah Ikatan Perjanjian Suci

marriage3Selamat pagi sahabat Suara Injil, salam dalam kasih Kristus! Hari ini saya ingin berbagi tentang pentingnya kesetiaan dalam pernikahan.
Sebuah survey yang pernah diadakan di negara Amerika Serikat menunjukkan bahwa sejak tahun 1970 hingga sekarang telah terjadi peningkatan angka perceraian dalam pernikahan. Tren ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Amerika Serikat tetapi juga hampir di seluruh bagian dunia ini termasuk Indonesia.
Indonesia tidak dapat ditutup-tutupi memiliki angka perceraian yang termasuk tinggi. Beberapa propinsi menunjukkan tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan propinsi lain. Diantaranya adalah Jawa Barat termasuk yang tinggi, begitu juga Sulawesi Utara yang mayoritas penduduknya Kristen, seharusnya di Sulawesi Utara tidak terjadi hal yang demikian, namun faktanya itu terjadi.
Firman Tuhan dalam Maleakhi 2:16 berkata demikian: “Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!”
Kita harus mengerti dan memahami dengan sungguh-sungguh bahwa Allah sangat membenci perceraian. Sejak awal Tuhan sudah menciptakan laki-laki dan perempuan yaitu Adam dan Hawa dengan maksud untuk mengikat mereka dalam suatu perjanjian pernikahan yang kudus dan yang tidak dapat dibatalkan oleh apapun juga.
Dalam Lukas 16:18, Tuhan Yesus berkata: “Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.”
Pernikahan itu sesuatu yang sakral, kudus, suci adanya. Dan di dalamnya ada suatu ikatan perjanjian yang dimeteraikan oleh Tuhan, sehingga Ia sendiri berfirman bahwa apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia.
Fakta bahwa semakin meningkatnya angka perceraian menunjukkan semakin lunturnya kesetiaan para suami dan istri terhadap perjanjian pernikahan. Ini bukanlah perjanjian yang sama seperti perjanjian yang sekarang ini lagi trend di kalangan selebritis yang akan menikah, dimana dibuatkan perjanjian pra nikah dan semacam itu. Perjanjian yang dimaksudkan Alkitab dalam bahasa Inggrisnya adalah “Covenant” yang mengandung makna yang begitu dalam. Tidak seperti politisi yang hari ini berjanji lalu besok mengingkari, pernikahan tidak boleh dan tidak bisa seperti itu.
Sekarang ini, banyak istri yang materialistis yang menuntut pemenuhan materi semata, sehingga bila kebutuhan materinya tidak terpenuhi ia meminta cerai dan mencari pria lain yang kaya. Sebaliknya, banyak suami yang hidupnya dikuasai hawa nafsu seksual, sehingga bila istrinya tidak dapat memenuhi keinginan dan hawa nafsunya, maka ia mencari perempuan lain, lalu akhirnya rumah tangga hancur berantakan, anak-anak menjadi ‘broken home’.
Pernikahan bukan soal harta materi dan seks. Pernikahan adalah perjanjian antara dua orang untuk saling mencintai dengan cinta yang suci yang tidak tergantung oleh situasi dan kondisi apapun serta berjangka waktu selamanya, sampai kematian memisahkan.
Pernikahan nabi Hosea dengan seorang yang dulunya adalah pelacur, merupakan contoh bagaimana setiap pasangan dalam pernikahan harus menjunjung tinggi ikatan pernikahan mereka. Meskipun berulang kali dikhianati oleh istrinya, nabi Hosea terus menerus memberikan pengampunan kepadanya, dan tidak menceraikan dia, hingga akhirnya kehidupan pernikahan mereka dipulihkan. Kitab nabi Hosea merupakan gambaran Kasih Allah yang sempurna kepada umat-Nya, dimana umat-Nya berulangkali berkhianat kepada Tuhan, tetapi Tuhan dengan kasih setia memberikan pengampunan dan menyelamatkan mereka.
Jangan cepat mengeluarkan kata-kata cerai kepada istri atau suami. Dalam pernikahan kita harus mengembangkan sikap mengampuni dan mengerti satu sama lain. Semakin hari harus makin mengerti satu sama lain, jangan sebaliknya malah jadi semakin tidak mengerti. Pengampunan dan pengertian serta kasih sayang harus terus dikembangkan dalam kehidupan pernikahan dengan cara tunduk dan taat kepada Firman Tuhan dan memberikan perhatian yang tulus kepada istri atau suami.
Pengadilan bukanlah tempat menyelesaikan masalah pernikahan, tetapi hanya di bawah kaki Tuhan dan di dalam hati yang mau taat, setia, dan mengampuni, disitulah akan ada penyelesaian atas segala persoalan dalam rumah tangga.
Tantangan keluarga masa kini bisa jadi lebih berat, namun bila kita dekat dengan Tuhan maka semua tantangan itu akan teratasi, dan rumah tangga serta keluarga kita akan selalu berbahagia dalam perlindungan dan berkat Tuhan.
Doa saya agar setiap keluarga yang membaca ini dapat menerapkan kasih Kristus dalam rumah tangganya agar ada kebahagiaan dan sukacita dalam keluarga saudara. Amin.

One Reply to “Pernikahan Adalah Ikatan Perjanjian Suci”

Leave a Reply